REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah berdampak pada aktivitas belajar mengajar. Aktris Dian Sastrowardoyo pun merasakan paniknya seorang ibu ketika harus mendampingi anaknya belajar daring, sesuatu yang baru dalam keseharian semua orang.
“Kalau dari kacamata seorang ibu, saya pun juga mendampingi anak sekolah jarak jauh. Dari segi pendidikan, pasti panik juga karena semua tidak dalam kondisi terbaik,” ujar Dian dalam talkshow virtual Ideafest 2020 ‘Knowledge for All: Increasing Access to Education for Underserved Communities’, Jumat (13/11).
Perlahan Dian mulai beradaptasi dengan pola belajar buah hatinya. Ia pun dapat mengkritisi banyak hal dari program belajar secara daring, mulai dari efektivitasnya hingga akses anak terhadap gawai dan kuota internet yang belum merata di seluruh Indonesia.
Kekhawatirannya soal ketidaksetaraan dalam akses sarana belajar itu mendorong Dian untuk bekerja sama dengan influencer Ayla Dimitri. Mereka mencoba membantu memperluas akses gawai, khususnya orang tua yang memiliki banyak anak, namun hanya memiliki satu gawai saja.
“Kami para orang tua, tentunya juga mencoba hadapi tantangan belajar digital ini, anaknya mengerti apa nggak ketika diajarin, semua tergantung orang tua,” papar Dian.
Di lain sisi, Dian melihat ada hal positif dari belajar secara digital. Anak, remaja, maupun orang dewasa menjadi bisa lebih mengeksplorasi banyak hal, khususnya belajar informal.
Dian, contohnya, mengasah kemampuan baru dengan mengikuti kursus menulis. Selama pandemi, Dian telah menyelesaikan skripnya dan membuat film pendek.
"Jadi ada skill baru selama pandemi. Positifnya ya kalau bukan karena pandemi, kita nggak punya waktu untuk gali ide-ide baru,” papar pemain film Ada Apa Dengan Cinta itu.