REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bersama Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf) mulai menyusun roadmap dalam mendukung Ambon sebagi 'Kota Musik Dunia'. Penyusunan peta jalan merupakan kolaborasi Kemenparekraf, Dinas Pariwisata Ambon, Ambon Music Office (AMO) untuk pengembangan Ambon sebagai kota musik dunia.
"Penyusunan roadmap Ambon kota musik melibatkan unsur Pentaheliks, yakni pemerintah, komunitas, akademisi, dunia usaha, dan media sebagai kekuatan untuk meningkatkan potensi," kata Kadis Pariwisata dan Kebudayaan kota Ambon, Rico Hayat, di Ambon, Senin (9/11).
Ia mengatakan, sejak penetapan Ambon sebagai kota musik dunia oleh UNESCO, maka ditindaklanjuti dengan penyusunan peta jalan untuk mengantisipasi kelembagaan. Kegiatan ini, menurut Rico, merupakan juga program pemerintah dalam menjaring kota kreatif yang ada di Indonesia, salah satunya kota Ambon.
"Penyusunan peta jalan ini harus ada kolaborasi untuk mencari solusi apa yang harus dilakukan kedepan Ambon sebagai kota musik dunia," ujar Rico.
Kepala sub direktorat regional 3 Direktorat kelembagaan deputi bidang sumber daya dan kelembagaan Kemenparekraf, Sulaiman, mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk usulan daerah untuk pengembangan kota musik dunia. Selanjutnya pemerintah pusat akan membantu mewujudkan berbagai program.
"Mewujudkan hal ini tidak bisa inisiatif pemerintah pusat tetapi daerah, sehingga ada peran bersama untuk mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia," katanya.
Ia menambahkan, penetapan Ambon sebagai kota musik dunia diharapkan bisa mendongkrak kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara, terutama seniman. Dengan demikian Ambon semakin menarik menjadi destinasi pariwisata.
"Tentunya perekonomian di kota Ambon akan semakin bergairah melalui kunjungan wisatawan dan berbagai acara musik," kata Sulaiman.