Senin 09 Nov 2020 18:56 WIB

Desainer Didorong Ciptakan Masker Kain Fashionable

Masker kain fashionable berpotensi diminati konsumen.

Masker kain fashionable berpotensi diminati konsumen.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Masker kain fashionable berpotensi diminati konsumen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Poppy Dharsono, mendorong desainer Indonesia untuk ciptakan masker kain yang fashionable. Poppy mengatakan, hal itu bertujuan guna membantu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tetap berproduksi di tengah pandemi COVID-19, dengan potensi penjualan yang terukur karena masker kain tersebut berpotensi diminati konsumen.

"Kita harus menciptakan itu agar UKM terus berproduksi dan fashion terus berjalan, lebih meriah dan lebih enak dilihatnya tidak menakutkan," kata Poppy dalam jumpa pers Indonesia Fashion Week (IFW) 2020, Senin (9/11).

Baca Juga

Presiden IFW ini mengatakan pandemi yang berlangsung sekarang tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir. Masker kain dengan motif yang unik pun menjadi barang fesyen yang wajib dimiliki untuk keperluan sehari-hari. Poppy juga mengatakan agar para desainer mampu melihat peluang tersebut dan menciptakan lebih banyak masker fashionable tapi juga nyaman dan sesuai dengan standar keselamatan dan kesehatan.

"Desainer harus mampu menciptakan yang fashionable, yang nyaman. Saya kira itu menjadi tugas kita semua tentu juga berkonsultasi dengan petugas kesehatan gimana yang nyaman dan di dalamnya harus ada kayak kedap airnya, tapi masih bisa bernapas," ujar Poppy.

Sebelumnya, Merdi Sihombing selaku fesyen desainer yang mengkampanyekan laku hidup lestari (sustainable lifestyle) menyatakan bahwa desainer dan pelaku industri lainnya harus kreatif untuk bertahan di masa pandemi. Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara berdarah Batak-Ambon itu pun lantas memutar otak agar dia dan karyawannya tetap bisa mengarungi lautan pandemi, salah satunya dengan membuat masker kain.

"Kuncinya kita harus kreatif, selain itu peka juga terhadap lingkungan sekitar. Lihat apa yang saat ini sedang terjadi," kata lulusan sekolah mode Bunka dan ESMOD ini.

"Kita lihat sekarang kebutuhannya apa, oh sekarang orang-orang sedang butuh masker. Yasudah kita bikin itu saja."

Ia kemudian membuat masker kain, dengan dukungan pemerintah dia juga menggandeng para pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement