Senin 26 Oct 2020 14:12 WIB

Amble dan Wallts Bandung Buat Produk Anti-Bullying 

Amble dan Wallts menginginkan sesuatu yang lebih spesial dan berdampak bagi sosial. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Brand lokal Bandung Amble dan Wallts buat produk angkat tema anti-bullying.
Foto: Istimewa
Brand lokal Bandung Amble dan Wallts buat produk angkat tema anti-bullying.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Amble, sebuah local brand asal Bandung, baru saja memulai kolaborasi dengan sebuah local brand sekotanya yaitu Wallts Wallet. Kolaborasi itu tak hanya tentang fungsi crossmarket, melainkan juga soal perlawanan atas maraknya social bullying yang terjadi di masa kini.

Menurut Amble Leader, Boy Budiman, dengan latar belakang daerah yang sama, sebenarnya proses kolaborasi terjalin cukup lancar dan menyenangkan. Karena, berawal dari circle terdekat dan saling mengenal, lalu bertemu dan berdiskusi bersama, lalu memikirkan tentang kolaborasi yang mungkin mereka ciptakan. 

"Obrolan itu berakhir pada sebuah produk sepatu wanita dan masker dari Amble masing-masing dengan nama Alice Esteem dan Mora Esteem, juga card wallet dari Wallts dengan nama Kara Esteem," ujar Boy dalam siaran persnya, Ahad (25/10).

Namun, kata dia, dengan merilis produk semata nyatanya tidak membuatnya puas. Menurutnya, Amble dan Wallts menginginkan sesuatu yang lebih spesial dan berdampak bagi sosial. 

“Kami merasa harus mengampilkan artwork pada produk kami. Pada awalnya memang terdapat beberapa pilihan tema, meski akhirnya memutuskan untuk mengambil tema Social Bullying & Self Love," papar Boy.

Harus diakui, kata Boy, di balik segala manfaat dan kemudahan yang timbul dari media sosial, ada pula sisi negatif yang terjadi, salah satunya fenomena social bullying. Oleh karena itu, produk kolaborasi ini diharapkan dapat mengispirasi banyak orang agar dapat menerima kekhasan dan keistimewaan yang terdapat pada dirinya dan diri orang lain.

Aksi nyata bagi fenomena social bullying

Tema yang diambil sejalan dengan sosok yang mereka putuskan untuk mengurusi artwork produk sepatu dan card wallet. Yakni, Aditya Pratama alias Sarkodit, seorang visual artis asal Bandung yang getol menyuarakan fenomena sosial yang terjadi, salah satunya tentang Social Bullying & Self Love.

Bagi Amble dan Wallts, Sarkodit berhasil menerjemahkan makna yang ingin mereka sampaikan dengan menjadikannya dalam sebuah icon dalam pattern yang terdapat pada produk kolaborasi bernama Amble X Walts X Sarkodit.  

“Sarkodit dipilih agar eksekusi artwork yang ada pada produk kami dapat diterjemahkan secara matang dan dalam. Ia dapat mengemas produk kami menjadi sangat spesial,” kata Boy. 

Sementara menurut Sarkodit, Pattern / Motif yang dibuat olehnya bertujuan sebagai pengingat untuk selalu menghargai serta untuk mencintai diri sendiri. “Itu menjadi sebuah aksi nyata untuk melawan fenomena social bullying antar sesama manusia,” kata Sarkodit.

Menurut Muhammad Azwin, Wallts Owner and Founder,  mencintai diri sendiri adalah sesuatu yang penting untuk dimiliki setiap insan. Bagaimana tidak, kata dia, dengan mencintai diri sendiri semua permasalahan dapat dilalui dengan lebih ringan.  “Self love dibutuhkan kapan pun selama kita hidup,” kata Azwin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement