REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menara Eiffel di Paris, Prancis, mengalami penurunan jumlah pengunjung selama pandemi Covid-19. Menurut operator Eiffel, SETE, penjualan tiket tahun 2020 menurun drastis hingga 80 persen dibandingkan tahun 2019.
"Kami memiliki 2.500 pengunjung per hari untuk sebuah monumen yang dapat menampung hingga 25.000. Jumlah turis hanya 10 sampai 20 persen dari biasanya," kata presiden SETE Jean-Francois Martins.
Aturan jarak sosial memungkinkan lift naik menara untuk membawa hanya setengah dari jumlah orang biasanya. Menara Eiffel juga telah membatalkan jam buka malamnya karena pemerintah Paris melarang setiap orang keluar setelah jam 9 malam.
“Hampir tidak ada turis asing yang datang selama pandemi. Biasanya mencapai 85 persen pengunjung adalah turis asing, tentu ini terasa menyakitkan,” kata juru bicara SETE Isabelle Esnous kepada AFP.
Paris, serta beberapa kota Prancis lainnya, telah ditempatkan pada status waspada dengan kasus Covid-19 tertinggi. Pada hari Kamis, Prancis melaporkan rekor harian 41.622 kasus baru.
Operator Menara Eiffel sekarang memusatkan upaya pemasarannya pada wisatawan domestik dari dari Paris, atau Prancis secara umum yang hendak berlibur bersama keluarga.
“Kami pun telah menambahkan area khusus anak-anak. Di area itu terdapat informasi dan sejarah tentang menara Eiffel. Area permainan juga akan menyusul ditambahkan,” kata dia seperti dikutip dari Malay Mail, Ahad (25/10).
Menurut Esnous, pihak operator juga berencana untuk melakukan perawatan dan pengecatan lift. Namun hingga kini belum ada jadwal pasti.
Di sisi lain, minimnya turis juga membuat area menara Eiffel menjadi lebih nyaman karena tidak terlalu banyak orang berkumpul. “Salah satu keuntungan dari pandemi adalah antrean mengular yang biasa terjadi kini tiada. Sekarang kunjungan menjadi lebih nyaman,” kata Esnous.