REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia bersama Indonesian Fashion Chamber dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) menyelenggarakan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF). Ajang tahunan tersebut merupakan kegiatan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia.
Salah satu bagiannya, ISEF Sektor Fesyen, bertujuan membantu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang fesyen agar dapat naik kelas dengan merambah ke dunia global. Busana Muslim merupakan sektor prioritas dalam pengembangan ekosistem halal.
Sebagai rangkaian kegiatannya, ISEF Sektor Fesyen mendukung 10 perancang busana yang berkolaborasi dengan empat jenama aksesori tampil di "Mercedes-Benz Fashion Week Russia". Peragaan busana virtual berlangsung pada Jumat, 23 Oktober 2020.
Desainer yang menampilkan karyanya antara lain Vivi Zubedi, Wignyo x Rorokenes, Agung Bali Collection x Bahalap, Adhy Alie, Roemah Kebaya Vielga, dan Thiffa Qaisty. Ada pula IR & IR, Ina Priyono, Defika Hanum x PALA Nusantara (Shoes by UJ Yuna), dan Anggia x Beadstown.
Koleksi modest wear yang ditampilkan mengusung konsep sustainable fashion. Artinya, menggunakan bahan baku dan SDM lokal untuk menggerakkan perekonomian dan mengacu pada inspirasi tren global dan kepedulian akan lingkungan hidup dan sosial.
Mereka menghadirkan koleksi "Spring/Summer 2021", dengan tema "The New Beginning" tentang perubahan pola hidup menghadapi era baru. National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma, berharap produk modest wear Indonesia dapat diterima di pasar Eropa.
"Desainer fesyen dan aksesoris pelaku UMKM di Indonesia dapat menampilkan dan memperkenalkan karyanya di skala global, khususnya pasar Eropa. Kesempatan ini membuka peluang bagi para UMKM di Indonesia untuk merambah pasar ekspor," ungkap Ali.
Dia mengatakan, partisipasi dalam pekan mode kelas internasional memberikan kesempatan bagi pelaku usaha fesyen yang memiliki komitmen serta semangat besar. Dengan begitu, produk unggulan usaha syariah mampu menembus pasar global dan ikut bersaing.
Para desainer yang berkesempatan untuk tampil dalam pekan mode internasional ini merupakan anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA Indonesia). Platform yang mempertemukan para pelaku usaha syariah itu diinisiasi Bank Indonesia dan Yayasan Vivi Zubedi Indonesia.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, M Anwar Bashori, menyampaikan target Indonesia sebagai pusat industri halal global. Produk fesyen Muslim Indonesia yang masuk kategori modest fashion merupakan komoditas potensial untuk pasar internasional.
Keikutsertaan pelaku usaha fesyen Muslim anggota IKRA Indonesia dalam fashion week itu disebutnya sebagai kesempatan bersaing di kancah internasional dan menembus pasar global. Sebuah langkah untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat fesyen Muslim dunia.
"Ini merupakan tantangan besar bagi kita. Namun, dengan niat yang lurus dan sinergi dengan seluruh stakeholder, insya Allah bersama-sama kita dapat mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia, khususnya sektor fesyen Muslim," kata Anwar.