REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ruben dan Betrand Onsu selalu terlihat kompak dalam setiap kesempatan. Bersama GTV, mereka berbagi dalam program yang sarat dengan nilai kemanusiaan bertajuk Menebar Berkah Ala Bensu.
“GTV populer sebagai Home of Reality Charity dan akan terus memproduksi tayangan yang menginspirasi dengan pesan positif yang membangun semangat. Kami punya misi untuk terus berbagi kebahagiaan bersama pemirsa Indonesia,” ujar Managing Director GTV Valencia Tanoesoedibjo, dalam rilisnya, Sabtu (16/10).
Di acara ini, Ruben dan Betrand Onsu mencari siapapun yang secara ekonomi kurang beruntung, namun masih punya semangat yang tinggi untuk terus berusaha dan berjuang menghadapi hidup yang semakin sulit. Para penerima berkah akan mendapatkan modal usaha agar kehidupan mereka secara ekonomi bisa lebih meningkat.
Kemampuan Ruben untuk menggali cerita yang mendalam dari para penerima berkah tidak diragukan lagi. Jam terbang Ruben Onsu di industri televisi dan latar belakang kehidupannya yang tangguh menjadi 'nyawa' bagi tayangan Menebar Berkah Ala Bensu ini.
Ruben tidak pernah canggung dan bahkan bisa langsung akrab dengan para kaum dhuafa. Begitu pula Betrand, kecerdasan emosionalnya membuat jalan cerita setiap episode Menebar Berkah Ala Bensu GTV menjadi kaya rasa.
Sementara itu, Bella Fawzi, anak dari pasangan selebriti Ikang Fawzi dan Soraya Haque yang didaulat GTV untuk meneruskan episode terbaru Bedah Rumah. Kabarnya, Bella Fawzi sangat bangga dan siap untuk melanjutkan episode terbaru Bedah Rumah yang sudah sangat populer di kalangan pemirsa Indonesia dan berkali-kali memenangkan penghargaan sebagai program televisi terfavorit pada beberapa ajang penghargaan nasional.
Pada episode terbaru ini pemirsa akan diajak untuk menyaksikan cerita yang berbeda dalam setiap episodenya. Di sana ada cerita tentang membangun semangat, membangun kasih sayang, membangun kebersamaan dari beberapa keluarga penerima berkah yang tangguh menghadapi tantangan hidup.
Sebut saja Pak Subur seorang pemungut sampah, kesehariannya bergumul dengan sampah kotor yang sangat beresiko terpapar bermacam kuman. "Saya gak takut kuman, saya lebih takut jika anak saya tidak bisa sekolah. Makanya saya giat bekerja, supaya hidup gak makin susah," kata Pak Subur dengan penuh semangat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika