Kamis 15 Oct 2020 00:56 WIB

Pandemi Dongkrak Permintaan Gitar Fender

Fender merilis serangkaian gitar listrik baru untuk menyambut naiknya permintaan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Gitar Fender Stratocaster 1954 (kiri). Sambut meriahnya permintaan saat pandemi Covid-19, Fender merilis versi terbaru dari versi American Professional II ikoniknya, yaitu model Stratocaster dan Telecaster.
Foto: EPA
Gitar Fender Stratocaster 1954 (kiri). Sambut meriahnya permintaan saat pandemi Covid-19, Fender merilis versi terbaru dari versi American Professional II ikoniknya, yaitu model Stratocaster dan Telecaster.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fender Musical Instruments Corp belum lama ini merilis serangkaian gitar listrik baru untuk pemain gitar profesional. Langkah ini dilakukan menyusul tingginya minat terhadap gitar di masa pandemi.

Seri yang dirilis oleh Fender merupakan versi terbaru dari versi "American Professional II" mereka yang ikonik, yaitu model Stratocaster dan Telecaster. Kedua model ini sudah cukup lama digunakan oleh musisi Bruce Springsteen dan Eric Clapton.

Baca Juga

Tahun ini pendapatan Fender tercatat meningkat karena tingginya minat terhadap gitar pemula. Penjualan instrumen gitar Fender seharga 500 dolar AS atau sekitar Rp 7,3 juta mengalami peningkatan hingga 92 persen sejak pertengahan Maret.

Peningkatan ini terjadi ketika pandemi Covid-19 membuat banyak warga Amerika Serikat harus berdiam diri di rumah. Banyak dari penjualan gitar tersebut dibeli secara daring oleh para pemula yang baru mulai memainkan gitar.

Akan tetapi, seri gitar listrik terbaru yang dirilis Fender memiliki harga lebih dari 1.000 dolar AS atau di atas Rp 14,7 juta. Gitar ini merupakan jenis gitar yang biasa digunakan kalangan profesional untuk pertunjukan.

Chief Executive Fender Andy Mooney mengatakan telah melihat adanya perubahan pola pada penjualan. Para pemula biasanya akan melirik seri gitar yang lebih murah, sedangkan pemain gitar yang sudah berpengalaman umumnya akan mencari gitar yang lebih mahal untuk keperluan rekaman di rumah, untuk menambah koleksi, atau untuk sekedar menikmati waktu bermain gitar sambil bekerja di rumah.

Mengingat pabrik Fender baru kembali dibuka, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk memenuhi minat pasar sambl tetap menerapkan protokol kesehatan. Mooney mengatakan Fender berencana untuk menutup 2020 dengan penjualan lebih dari 700 juta dolar AS atau sekitar Rp 10,3 triliun.

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pencapaian Fender pada 2019. Pada 2019, Fender berhasil meraih penjualan lebih dari 600 juta dolar AS atau sektiar Rp 8,8 triliun.

"Secara umum, Anda memiliki 2,5 jam ekstra per hari karena Anda tidak harus menghabiskan waktu di jalan, jadi apa yang akan Anda lakukan dengan waktu itu?" ungkap Mooney, seperti dilansir CNA Lifestyle.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement