REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkar mata hitam atau dark circle merupakan masalah yang cukup umum dialami banyak orang. Akan tetapi, pemicu dark circle pada tiap orang bisa berbeda-beda.
Dark circle pada dasarnya merupakan kondisi di mana kulit di bagian bawah mata tampak lebih gelap. Dark circle bisa disebabkan oleh penebalan kulit di bawah mata atau disebabkan oleh puffy eyes atau bengkak di area bawah mata.
Ada banyak hal yang bisa memicu timbulnya dark circle. Sebagian pemicu dapat berkaitan dengan masalah kesehatan, sedangkan sebagian lainnya tidak berkaitan dengan masalah kesehatan.
Masalah dark circle biasanya bisa diatasi sesuai dengan pemicunya. Berikut ini adalah enam pemicu dark circle dan cara menyamarkannya, seperti dilansir Insider, Jumat (2/10).
Kurang Tidur
Kurang tidur dapat membuat kulit tampak lebih pucat. Kulit yang tampak pucat akan membuat pembuluh darah di bawah kulit terlihat lebih jelas. Hal inilah yang kemudian dapat memicu timbulnya dark circle.
Ahli estetika dan pemilik SkincraftLA Karly O'Keefe mengatakan dark circle yang disebabkan oleh kurang tidur bisa disamarkan dengan tidur yang cukup. O'Keefe mengatakan tidur sekitar tujuh hingga delapan jam per malam sudah dapat membantu menyamarkan dark circle.
Penuaan
Seiring dengan bertambahnya usia, jaringan di sekitar mata akan mulai menebal. Kondisi tersebut akan membuat kulti di bawah mata tampak mengembung dan bengkak.
Ada beberapa terapi medis yang dapat menyamarkan dark circle akibat proses penuaan. Di antaranya adalah filler dan terapi laser. Akan tetapi, tidak semua orang cocok dengan terapi-terapi ini. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan menjalani terapi.
Alergi
Alergi dan mata kering juga dapat berkontribusi pada dark circle, ungkap ahli dermatologi kosmetik Michele Green MD. Saat mengalami reaksi alergi, tubuh akan melepas histamin yang dapat menyebabkan gatal dan kemerahan di mata.
Kondisi tersebut dapat memicu seseorang untuk menggosok mata, sehingga meningkatkan iritasi, pembengkakan, dan memicu munculnya warna yang lebih gelap di area sekitar mata.
Konsumsi obat antihistamin dapat membantu menurunkan gejala-gejala alergi yang dapat memperbesar kemunculan dark circle. Akan tetapi, cara ini hanya efektif bila dark circle memang dipicu oleh alergi. Orang-orang yang tidak alergi tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi antihistamin.
Genetik
Tak hanya dipicu oleh faktor lingkungan, dark circle juga dapat dipicu oleh faktor genetik. Studi dalam jurnal Anais Brasileiros de Dermatologia pada 2015 mengungkapkan bahwa riwayat keluarga merupakan faktor paling signifikan yang berkaitan dengan dark circle. Rata-rata, dark circle yang berkaitan dengan keturunan ini muncul di usia 24 tahun.
Genetik dapat menentukan dua faktor yang bisa berkontribusi pada pembentukan dark circle. Kedua faktor tersebut adalah kadar kolagen dan produksi melanin.
Kolagen merupakan protein di dalam tubuh yang membantu menjaga elastisitas kulit dan mengurangi penampakan kerut. Melanin merupakan pigmen cokelat gelap atau hitam di kulit. Kondisi ini kerap disebut sebagai hiperpigmentasi genetik, dan dapat diterapi oleh ahli dermatologi.
Defisiensi Zat Besi dan Anemia
Anemia merupakan kondisi medis yang ditandai dengan rendahnya sel darah merah. Penyebab anemia yang paling umum adalah defisiensi zat besi.
Pada kasus anemia, sel darah tidak dapat membawa cukup oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, termasuk jaringan di bawah mata. Hal ini menyebabkan munculnya dark circle di bawah mata.
Beberapa gejala anemia adalah lemas, lunglai, dan kulit pucat. Masalah dark circle yang dipicu anemia dapat disamarkan dengan memperbaiki pola makan yang dapat memenuhi kebutuhan zat besi. Perkaya pola makan dengan makanan-makanan kaya zat besi seperti bayam, kacang polong, dan makanan laut.
Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol merupakan dua kebiasaan yang dapat meningkatkan dark circle. Keduanya dapat memunculkan dark circle dengan cara menyebabkan dehidrasi kulit.
Konsumsi alkohol dapat menyebabkan pembuluh darah di bawah mata melebar. Hal ini membuat dark circle tampak lebih jelas. Alkohol juga dapat memberi pengaruh tidak baik pada kualitas tidur, yang kemudian memperparah tampilan dark circle.
Terkait merokok, kandungan karbon monoksida pada rokok dapat membuat kulit kekurangan oksigen. Hal ini akan membuat kulit-kulit yang tipis di tubuh menjadi tampak lebih gelap, salah satunya kulit di bawah mata. Merokok juga dapat mempercepat proses penuaan dengan cara memecah kolagen.
Hindari kedua kebiasaan ini untuk mencegah terjadinya dark circle akibat kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
Perhatikan
Masalah dark circle bisa dipicu oleh berbagai penyebab. Beberapa kasus dark circle bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan seperti anemia.
Bila dark circle tak kunjung membaik setelah melakukan beberapa usaha di rumah, seperti tidur yang cukup, konsultasi dengan dokter untuk mengetahui akar masalah dan terapi yang sesuai.