Rabu 23 Sep 2020 18:04 WIB

Pentingnya Helm Saat Bersepeda

Penggunaan helm saat bersepeda juga harus memperhatikan standar yang ditentukan.

Penggunaan helm saat bersepeda juga harus memperhatikan standar yang ditentukan (Foto: ilustrasi pakai helm saat bersepeda)
Foto: Wallpaperflare
Penggunaan helm saat bersepeda juga harus memperhatikan standar yang ditentukan (Foto: ilustrasi pakai helm saat bersepeda)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memakai helm saat bersepeda mungkin dianggap hanya sebagai pelengkap atau aksesori tambahan. Namun, peran helm bagi pesepeda cukup pentin untuk menghindari risiko cedera jika terjadi kecelakaan.

"Helm memberikan perlindungan dari cedera kepala dengan cara menyerap energi benturan dan menyebarkan dan memindahkan gradien puncak dari efek benturan ke area permukaan kepala yang lebih besar sehingga area benturan tidak terlokalisir pada satu bagian," kata dr Eufrata Silvestris Junus dari RSUD Koja, Jakarta Utara, Rabu (23/9).

Baca Juga

Menurut Eufrata, kecepatan saat bersepeda memang tidak seperti ketika mengendarai sepeda motor, sehingga intensitas dan kekuatan tekanan kemungkinan lebih kecil. Namun, tetap saja ada risiko untuk terjatuh dan terjadi benturan kepala apalagi ketika mengendarai sepeda di jalan raya atau area yang padat.

"Dalam hal ini tentu penggunaan helm tetap dirasa penting dan kita dapat memilih helm khusus untuk bersepeda, bagaimanapun mencegah lebih baik daripada mengobati," tutur dia.

Merujuk pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), helm standar untuk berkendara salah satunya terbuat dari material yang tidak mengalami perubahan signifikan karena umur atau penggunaan normal. Kemudian, material yang bersinggungan langsung dengan badan manusia harus non-toksik dan tidak mengakibatkan alergi.

Helm juga harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi si pemakai. Pasalnya, helm juga mempengaruhi kemampuannya untuk mendengar atau melihat (kehilangan kemampuan pendengaran atau penglihatan).

Eufrata menuturkan, rancangan helm tidak boleh mengakibatkan temperatur dalam rongga di antara kepala dan kulit helm meningkat secara tidak normal. Untuk mencegah hal ini dapat dibuat lubang ventilasi pada helm tersebut. Selain itu, helm itu harus dapat dipasang dengan baik dan tidak bergeser dengan menggunakan sistem pengikat yang ditempatkan di bagian bawah dagu.

"Semua komponen pengikatan ini harus terpasang secara permanen pada helm. Tali pengikat pada dagu harus dapat diatur panjangnya dan dipasang dengan sistem pengunci," tutur Eufrata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement