REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit penyerta atau komorbid berisiko tinggi membuat penderitanya terinfeksi Covid-19, salah satunya hipertensi. Menurut dr. Bintang Cristo Fernando, Sp.BS orang yang memiliki hipertensi lebih mudah terjangkit Covid-19.
"Karena disebabkan pembuluh darah penderita hipertensi tidak lagi dalam kondisi baik dan kemungkinan terjadi komplikasi ke organ jantung, ginjal serta kekebalan tubuh juga semakin menurun," ujar Kepala Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit PGI Cikini ini dalam keterangan tertulis, Selasa (15/9).
Selain hipertensi, menurutnya, penyakit dengan persentase tertinggi lainnya secara masing-masing adalah diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan penyakit paru obstruktif kronis. Penyakit penyerta ini memperburuk kondisi pasien Covid-19 karena menurunkan imunitas sehingga tubuh rentan terkena penyakit.
"Selain tetap melaksanakan protokol kesehatan ketat dan disiplin, bagi orang-orang pengidap penyakit penyerta dianjurkan untuk memperbaiki kondisi imun tubuh, mengatasi keluhan klinis, dan tetap kontrol faktor komorbidnya," ungkap dokter spesialis bedah saraf ini.
Makan makanan dengan menu gizi yang seimbang, olahraga teratur dan tepat merupakan cara yang bisa memperbaiki imun. Dokter Bintang juga menyarankan perlunya antioksidan sebagai asupan tubuh untuk tetap meningkatkan imun.
"Salah satu antioksidan tinggi kini bisa didapat dari minum dan inhalasi hidrogen. Banyak penelitian yang saya ketahui minum dan inhalasi hidrogen dapat sebagai antioksidan untuk bantu perawatan gangguan kardiovaskular, diabetes, dan paru-paru," tuturnya.
Menurut dokter Bintang air dan inhalasi hidrogen yang diminum akan masuk ke dalam tubuh dan pencernaan serta akan menyerap sampai ke sel-sel tubuh karena molekul hidrogen amat sangat ringan. Sedangkan dengan cara inhalasi maka akan masuk langsung ke rongga paru-paru sampai ke alveoli dan masuk ke dalam pembuluh darah.
"Penggunaan hidrogen ini memiliki beragam manfaat dan fungsi contohnya saat sampai paru-paru, hidrogen memiliki fungsi sebagai antioksidan yang mendukung detoksifikasi sel. Jika sel-sel paru-paru itu sedang mengalami toxifikasi seperti CO-nya tinggi, tidak bekerja, atau sedang bengkak, antioksidan berfungsi untuk melakukan detoksifikasi sel," jelasnya.
"Hal itu membuat sel tersebut terhidrasi dan permukaan sel mitokondria yang sudah terganggu akan baik kembali, sehingga sel dapat bekerja lagi secara optimal seperti biasa dan mempercepat produksi kekebalan tubuh," ungkap dokter Bintang.
Sementara Co-Founder LiveWell Global, distributor generator portabel air hidrogen, Hydro-Gen Fontaine PEM & Inhaler Leonardo Wiesan menambahkan air hidrogen telah diteliti oleh banyak peneliti di dunia dan sudah teruji memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, dan antiopoptosis.
"Saat ini minum dan inhalasi hidrogen sudah sangat mudah caranya. Kami mendatangkan teknologi dari Korea Selatan bernama Hydro-Gen Fontaine PEM & Inhaler yang menggunakan teknologi Proton Exchange Membrane, artinya semua jenis air yang layak minum, dimasukan ke dalam Hydro-Gen Fontaine, lalu diproses tiga menit maka akan menghasilkan molekul hidrogen yang tinggi mencapai 1500 part per billion,” ucapnya.