Kamis 27 Aug 2020 15:45 WIB

IIBF Virtual 2020 Sediakan 1 Juta Eksemplar Buku

IIBF Virtual 2020 akan menghadirkan 75 penulis ternama dan 75 mata acara.

Acara bedah buku di IIBF 2019. Tahun ini, IIBF 2020 akan digelar secara virtual dari 28 September hingga 7 Oktober 2020.
Foto: Dok Ikapi
Acara bedah buku di IIBF 2019. Tahun ini, IIBF 2020 akan digelar secara virtual dari 28 September hingga 7 Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA ---  Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi)  akan  menggelar  Indonesia International Book Fair (IIBF) yang ke-40  secara virtual. IIBF Virtual 2020 itu akan diadakan selama 10 hari, dari 28 September hingga 7 Oktober 2020.

Ketua Panitia IIBF Virtual 2020 Arys Hilman mengatakan,  panitia  menargetkan IIBF Virtual 2020  dikuti  150 penerbit/distributor peserta penjualan,  285.000 pengunjung, 75 penulis ternama,  dan  75 mata acara.  “IIBF Virtual 2020 akan menampilkan 1 juta  eksemplar buku  dan  30 ribu judul buku,” kata Arys Hilman dalam rilis yang diterima Republika.co.id,  Kamis (27/8).

Arys menambahkan, IIBF Virtual 2020 merupakan kesempatan berharga bagi masyarakat untuk mendapatkan berbagai macam buku dengan harga khusus. “Para penerbit peserta IIBF Virtual 2020 memberikan diskon harga yang sangat menarik. Karena itu, IIBF Virtual 2020 sangat sayang untuk dilewatkan,” ujar Arys. 

IIBF 2020 merupakan IIBF pertama yang diadakan secara daring mengingat wabah Covid-19 masih melanda negeri ini dan dunia pada umumnya. Selama 39  kali IIBF sejak tahun 1980, IIBF selalu dilaksanakan secara fisik. 

Sebelumya, dalam acara pra-peluncuran IIBF Virtual 2020, Ketua Umum Ikapi  Rosidayati Rozalina mengatakan IIBF  Virtual 2020  membawa seluruh atmosfer IIBF yang biasanya dilaksanakan secara fisik (luring) di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta ke pameran secara daring.

“It’s a book e-fair. IIBF Edisi Virtual mencakup semua aspek book fair. Ini adalah multievent yang mempertemukan semua stakeholder dunia literasi. Selain transaksi jual-beli buku, di dalamnya tercakup pula aneka pertunjukan, pelatihan, diskusi buku, meet and greet, business matchmaking/ business forum, workshop inkubasi, serta pengembangan dan transaksi intellectual property (IP),” papar Rosidayati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement