REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Aktor Hollywod, Kevin Costner, menolak disebut pendukung partai tertentu, termasuk dilabeli sebagai seorang Republikan. Bisa jadi, label Republikan disematkan kepada Costnerkarena dia kerap mengkritik kebijakan pemerintah. Pemain film Yellowstone itu memang tidak pernah takut menyuarakan pendapatnya.
Dalam wawancara dengan The Daily Beast, aktor 65 tahun itu menyoroti berbagai isu membekukan dana bantuan untuk Kantor Pos (USPS) yang dilakukan Presiden Donald Trump hingga 'membodohi' sejarah AS. "Partai Demokrat tidak mewakili apa pun yang saya pikirkan dan begitu pula Partai Republik saat ini," kata dia tentang dua partai tersebut.
Costner menyinggung bahwa negara tidak dapat memenuhi cita-cita yang ditetapkan dalam Deklarasi Kemerdekaan AS. Menurut dia, banyak orang yang dianggap lemah sehingga tidak diperhitungkan aspirasinya.
Dia menyebut, satu-satunya orang yang dapat memilih adalah orang yang memiliki properti. Dengan satire, Costner mengatakan wanita tidak dapat memilih, penduduk asli Amerika tidak dapat memilih, orang kulit hitam tidak dapat memilih, orang-orang tanpa properti tidak dapat memilih. "Amerika adalah sebuah ide dan kami memiliki kesempatan untuk mewujudkannya, dan kami belum melakukannya," ujarnya.
Costner mengatakan pandemi Covid-19 telah menunjukkan ketidakmampuan orang Amerika untuk mendukung satu sama lain. Akibatnya, kondisi itu melemahkan posisi internasional Amerika. Gagasan tentang patung (Konfederasi) menurut Costner tidak pantas.
Sekali lagi, dia menekankan bukan pendukung kelompok politik tertentu, melainkan kritiknya meluas kepada kebijakan politik."Pelayanan publik bukan tentang masa jabatan kedua Anda, ini tentang momen, dan Anda seharusnya membiarkan sejarah menilai itu," kata dia.
Sebelumnya, bintang Postman itu diketahui mendukung calon dari Partai Demokrat, Pete Buttigieg, pada akhir 2019. Tapi lagi-lagi dia menegaskan seorang yang independen.
"Saya memilih siapa yang menurut saya memiliki kepentingan terbaik bagi negara. Jika seseorang berbohong, berbohong kepada masyarakat umum, maka mereka tidak melayani tujuan apa pun, selain untuk diri mereka sendiri," ujarnya.