REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekayaan rempah-rempah yang dimiliki Indonesia menjadi daya tarik bagi presenter muslimah Fitria Widi Waluya. Bagi alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, memberikan nilai tambah terhadap rempah-rempah yang dimiliki Indonesia itu menjadi sebuah tantangan sekaligus peluang.
“Aku sebenarnya sudah sejak lima tahun terakhir mempelajari bagaimana rempah-rempah ini bisa menjadi minyak esensial. Tapi semenjak pandemi Covid-19 ini, aku menjadi lebih serius lagi untuk mendalaminya agar mempunyai nilai tambah dan manfaat,” kata Widi saat berbincang kepada Republika.co.id di Jakarta, Selasa (25/8).
Minyak esensial atau minyak atsiri merupakan ekstrak minyak harum yang didapat dari hasil penyulingan tanaman, bunga, akar, kayu, atau biji buah. Widi melihat semasa pandemi ini cukup banyak orang yang hanya berdiam diri di rumah saja.
“Inilah peluang buat aku supaya lebih serius mengolah rempah-rempah ini menjadi minyak esensial,” ujar presenter Mata Air SCTV dan Serambi Islami TVRI ini.
Namun Widi tak sekadar melihat peluang mengembangkan minyak esensial ini sebagai ladang bisnis. Sejatinya, dia berikhtiar dengan mengembangkan minyak esensial ini maka bisa menjadi jalan saling membantu kepada sesama. “Output-nya tetap membantu sesama,” ujarnya.
Di tengah masa sulit seperti sekarang, Widi meyakini menjaga silahturahim dan berbagi kepada sesama menjadi cara untuk segera melewati masa krisis. Ia yakin dalam setiap kesulitan itu akan selalu ada kemudahan yang diberikan.
“Hanya tinggal kita mau berusaha atau tidak,” ujar pemilik hobi memasak dan travelling ini.
Widi mengajak agar semua pihak jangan berserah diri dalam menghadapi pandemi yang telah melahirkan resesi ini. Menurut dia, pembatasan bukanlah pembenaran untuk menjadi kaum rebahan di rumah saja.
“Justru ini adalah momentum mengkalibrasi diri, memulihkan energi dan menggali potensi di semua entitas yang melekat, baik sebagai seorang ibu, seorang isteri dan profesi di ruang publik. Mari saatnya kita berkarya secara nyata,” kata ibu dari Elora dan Xavier ini.
Rasanya, kata Widi, tak akan ada yang sulit dilakukan jika tekad untuk menyemaikan kebaikan sudah mengakar di dalam diri. “Aku yakin sekarang ini menjadi momentum terbaik untuk membumikan nilai-nilai keIslaman kita kepada sesama, caranya dengan kembali ke alam dan berbagi kepada sesama,” kata pemilik rumah desain House of Widi ini lagi.