REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Maret 2020 lalu, hampir semua bioskop di Amerika Serikat tutup untuk mencegah penyebaran virus corona. Pekan ini, satu per satu bioskop di AS mulai dibuka.
Meskipun bioskop telah menjalankan protokol kesehatan sesuai perintah pemerintah daerah, namun belum ada arahan khusus terkait ini. National Association of Theatre Owners AS pun mengumumkan protokol kesehatan dan keselamatan sesuai pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Lebih dari 300 perusahaan yang mewakili 2.600 perusahaan bioskop di AS, setuju untuk masuk dalam pedoman CinemaSafe. Menurut Presiden dan CEO National Association of Theatre Owners AS, John Fithian, di era pandemi ini, penonton bioskop harus mengetahui protokol kesehatan dan keselamatan secara konsisten, apapun teater yang mereka kunjungi.
"Upaya dari seluruh industri dalam menanggapi wabah yang belum pernah terjadi ini adalah sebagai pemenuhan kebutuhan penonton juga," kata Fithian.
Pedoman tersebut menguraikan kebijakan seperti wajib mengenakan masker untuk penonton maupun para pegawai, namun ada pengecualian untuk anak berusia di bawah dua tahun dan mereka yang mendapat kelonggaran untuk tidak menggunakan masker (tetapi hanya jika disetujui oleh otoritas kesehatan negara bagian dan lokal). Aturan tersebut menyatakan, masker juga harus diberikan kepada karyawan yang tidak memilikinya.
Pedoman ini juga memberikan sketsa rekomendasi tempat duduk saat pengurangan kapasitas diterapkan. Ada juga aturan optimalisasi penyaringan udara, transaksi tanpa uang tunai, tiket digital, kebijakan peningkatan aktivitas pembersihan, dan pelatihan kesehatan karyawan tentang kebersihan tangan serta pemahaman tanda dan gejala Covid-19.
Aturan ini telah dipertimbangkan selama berbulan-bulan dan dikonsultasikan dengan ahli epidemiologi serta pakar industri dan dewan eksekutif asosiasi tersebut, termasuk para pemimpin utama bioskop, seperti AMC Entertainment, Cinemark, dan Cineworld/Regal. Protokol CinemaSafe bersifat sukarela.
Perusahaan yang mematuhi pedoman dapat menampilkan lencana CinemaSafe di situs web dan di bioskop mereka, sehingga pelanggan mengetahuinya. Ahli epidemiologi Sekolah Kesehatan Masyarakat Milken Institute Universitas George Washington, Dr David F Goldsmith, meninjau pedoman CinemaSafe ini.
"Protokol ini menunjukkan keseriusan dari pemilik bioskop untuk melakukan pemeriksaan, mengidentifikasi potensi risiko, dan menguranginya," kata Goldsmith.
Sementara itu, dokter spesialis penyakit menular dan direktur Klinik Kesehatan Perjalanan di Froedtert & Medical College of Wisconsin, Dr Joyce Sanchez mengatakan, protokol tersebut membahas dua dari tiga konsep umum yang menjadi faktor risiko aktivitas, yakni jarak, kapasitas, dan durasi. Sanchez mengatakan, durasi tidak dapat dikontrol, tetapi perlu dicatat bahwa runtime film mirip dengan penerbangan domestik atau waktu yang dihabiskan di restoran.
“Meskipun setiap aktivitas di luar rumah membawa risiko, langkah-langkah tambahan ini dapat membantu menguranginya,” jelasnya.