REPUBLIKA.CO.ID, LEIPZIG -- Sekitar 1.500 relawan yang dilengkapi dengan masker, desinfektan tangan, dan alat pelacak menghadiri konser dalam ruangan penyanyi-penulis lagu Tim Bendzko di Leipzig, Jerman pada Sabtu (22/8). Mereka hadir sebagai bagian dari penelitian untuk mensimulasikan bagaimana virus Covid-19 menyebar dalam pertemuan besar.
Para peserta dilengkapi pelacak kontak untuk membantu melacak jarak antara penonton konser dan untuk mengidentifikasi di arena mana orang mungkin berkerumun terlalu dekat. Apakah pintu masuk, tribun atau bagian lainnya.
Peneliti meminta partisipan untuk secara teratur mendesinfeksi tangan mereka menggunakan fluorescent sanitiser. Sehingga para ilmuwan dapat mengidentifikasi dengan bantuan sinar ultraviolet, permukaan mana yang sering disentuh dan menimbulkan risiko penyebaran virus.
Studi yang dinamai Restart19 tersebut dilakukan oleh para peneliti dari University Medical Center di Halle. Para ahli ingin mengetahui bagaimana pergelaran acara budaya dan olahraga dapat berlangsung dengan aman tanpa menimbulkan risiko bagi populasi.
“Saya sangat puas karena para peserta sangat disiplin. Saya terkejut betapa disiplinnya setiap orang dalam mengenakan masker,” kata ketua studi, Stefan Moritz pada konferensi pers setelah konser seperti dikutip dari Reuters, Ahad (23/8).
Menurut Moritz hasil studi, yang dibiayai oleh negara bagian Sachsen dan Sachsen-Anhalt, itu akan tersedia dalam empat hingga enam minggu.
Studi ini dinilai penting untuk mengetahui seberapa besar risiko paparan di acara yang melibatkan banyak orang. Belum lama ini, acara olahraga seperti pertandingan sepak bola Liga Champions Liverpool melawan Atletico Madrid, Cheltenham Festival yakni acara pacuan kuda di Inggris pada bulan Maret telah disalahkan karena berperan dalam menyebarkan Covid-19.
Sebagian besar acara yang memicu kerumunan besar telah ditunda. Keputusan untuk memberikan persetujuan bagi konser penyanyi Jerman Sarah Connor dengan 13.000 penonton pada 4 September di Dusseldorf telah mendapat kritik tajam dari ahli virologi dan politikus lokal.