REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karier musik yang baik dan popularitas yang tengah meroket, bisa dicapai Bruno Major dengan bantuan orang-orang terdekat. Musisi 32 tahun asal Inggris itu mengatakan, sosok kedua orang tua punya peran besar dalam pencapaiannya
"Orang tua saya, mereka adalah sosok yang sangat hebat. Mereka selalu mendukung musik saya. Terkadang, saya punya rasa percaya diri yang rendah, butuh orang lain untuk mengetahui saya bagus dalam suatu bidang," ungkapnya.
Semasa kecil, Bruno Major tidak ingin menjadi musisi. Pelantun lagu "The Most Beautiful Thing" itu bercita-cita jadi pemain sepak bola. Dia bergabung dalam klub lokal di tempat tinggalnya dan menjadi pemain terbaik. Major amat yakin dengan mimpinya.
Selanjutnya, ayah Major memasukkannya ke sekolah sepak bola profesional di tingkat lokal. Beberapa waktu melihat performa Major, salah seorang instruktur di sana mengatakan kepada orang tua Major bahwa anak mereka tidak terlalu berbakat.
Major menjadi terpukul akibat ucapan tersebut. Akan tetapi, orang tuanya berusaha menghibur dan menunjukkan opsi lain dalam potensi karier Major. Ayah dan ibu Major percaya bahwa putranya sangat berbakat di bidang musik yang sudah terlihat.
Mendengar itu, Major yang masih kecil malah ngamuk dan tidak mau tahu. Dia tetap ingin menjadi pemain sepak bola. Baru sekarang dia menyadari bahwa ucapan serta dukungan kedua orang tuanya itu memang benar.
Dia merasa takjub, karena seorang pemuda dari Eropa seperti dirinya bisa menciptakan karya yang disimak banyak orang di negara lain yang berjauhan. Major berterima kasih kepada semua penggemarnya yang dijuluki Hopeless Romantic, termasuk di Indonesia.
"Sebelum adanya pandemi ini, penampilan gig terakhir saya adalah Java Jazz di Indonesia. Sangat luar biasa, saya tampil di depan ribuan orang. Saya merasa sangat diterima di Jakarta, seperti pulang ke rumah sendiri," ucapnya.