Kamis 23 Jul 2020 20:30 WIB

Dave Grohl Kritik Rencana Donald Trump Kembali Buka Sekolah

Dave Grohl sebut buka sekolah bisa menjadi keputusan hidup-mati bagi sebagian orang.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Vokalis Foo Fighter, Dave Grohl, menentang rencana Presiden AS Donald Trump untuk membuka sekolah saat jumlah kasus Covid-19 masih terus meningkat.
Foto: BBC
Vokalis Foo Fighter, Dave Grohl, menentang rencana Presiden AS Donald Trump untuk membuka sekolah saat jumlah kasus Covid-19 masih terus meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Musisi Dave Grohl melontarkan kritik terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berencana kembali membuka sekolah. Soalnya, hingga kini, jumlah kasus positif dan kematian akibat Covid-19 di AS terus meningkat.

Vokalis band Foo Fighters itu menyampaikan pendapatnya lewat sebuah video yang diunggah pada akun media sosial Twitter. Grohl bercerita bahwa ibunya mengabdi menjadi guru di AS selama 35 tahun.

Baca Juga

"Butuh orang dengan jenis kepribadian tertentu untuk mau mendedikasikan hidup untuk pekerjaan sulit dan terkadang tanpa apresiasi ini. Aku sangat mengetahuinya karena dibesarkan dalam komunitas itu," ungkap Grohl.

Menurut Grohl, keputusan sekolah kembali beroperasi bisa menjadi keputusan hidup-mati bagi sebagian orang. Dia tidak sepakat apabila kebijakan itu dipolitisasi, meminta semua pihak memperhatikan keselamatan guru dan murid di sekolah.

Grohl sudah berkonsultasi dengan ibunya mengenai masalah itu. Sang ibunda menyoroti bahwa hal teknis seperti masker, menjaga jarak, pengecekan suhu tubuh, serta pengaturan kerumunan di lorong, kantin, toilet, harus benar-benar dipertimbangkan.

Sebagian sekolah sudah cukup kesulitan karena kekurangan sumber daya. Sederet protokol tambahan tentu membutuhkan tambahan tenaga pelaksana. Belum lagi usia para guru yang membuat mereka masuk dalam kelompok berisiko.

Dalam pernyataannya, Grohl mengakui pembelajaran jarak jauh adalah solusi yang tidak nyaman, namun jangan sampai itu jadi alasan keputusan prematur membuka sekolah. Apalagi jika harus mengorbankan para murid, guru, dan para staf di sekolah.

Dia berpendapat bahwa penanganan pandemi berdasarkan standar pemerintah justru menempatkan para guru dalam bahaya. Membuka kembali sekolah-sekolah tanpa rencana federal dia ibaratkan seperti orkestra tanpa konduktor.

Komentar Grohl tidak cuma menyentil Trump, tetapi juga Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany dan Sekretaris Pendidikan Betsy DeVos. Sebelum ini, McEnany membuat pernyataan kontroversial bahwa sains tidak boleh menghalangi aturan.

Grohl sangat prihatin mendapati para guru AS terperangkap dalam sektor yang saling berkonflik serta kegagalan kepemimpinan. Pembuat kebijakan di AS disebutnya tidak mampu melihat dari sudut pandang guru dengan berbagai tantangannya.

Pria 51 tahun itu mengatakan tidak akan pernah memercayai siapapun yang mengajarinya bermain drum untuk lagu "Smells Like Teen Spirit", jika orang tersebut tidak pernah menabuh //drum set//. Hal sama berlaku untuk regulasi pembukaan sekolah.

Bagi Grohl, sangat tidak masuk akal kalau para guru wajib mematuhi perkataan Sekretaris Pendidikan Betsy DeVos yang tak pernah mengetahui kendala di lapangan. Grohl menyerukan pemerintah untuk mau mendengar aspirasi para pengajar.

"Para guru ingin mengajar, bukan (pergi ke sekolah dan) mati. Kita harus mendukung dan melindungi mereka seperti harta nasional seperti yang seharusnya. Tanpa mereka, siapalah kita?" ungkap Grohl, dikutip dari laman Fox News.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement