Rabu 22 Jul 2020 06:42 WIB

Tips Mengelola Keuangan Bisnis

Kehadiran media sosial seperti Instagram bisa membantu mempermudah bisnis.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Pebisnis (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Pebisnis (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademi Instagram membagikan kiat mengelola keuangan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Terutama, pelaku UMKM yang akan atau baru menjalankan bisnis daring di tengah situasi normal baru.

Akademi Instagram mengundang Independent Financial Advisor dan Chairman of Value Magazine Andhika Diskartes, untuk membahas tips tersebut pada salah satu sesi Instagram Live. Mereka mengulas lima poin utama yang harus diperhatikan dalam mengelola keuangan bisnis.

Baca Juga

Pertama, melakukan analisis korelasi antara kebutuhan pasar dengan kemampuan pribadi. Sebelum memulai bisnis, calon pelaku UMKM perlu membuat analisis korelasi antara kebutuhan pasar dengan faktor-faktor internal yang mereka miliki.

Faktor internal itu termasuk modal, tenaga kerja, serta ketersediaan waktu. Sangat dianjurkan membuat daftar kebutuhan pasar dan faktor internal yang dimiliki, baru setelah itu menentukan bisnis yang ingin digeluti sesuai modal dan peluang pasar.

Kedua, memisahkan antara keuangan pribadi dan bisnis. Banyak pelaku UMKM menggabungkan keduanya. Sebaiknya dua bagian itu dipisah guna memastikan pelaku UMKM memiliki tabungan untuk mencukupi kebutuhan hidup harian sambil menstabilkan usaha.

 

Selanjutnya, menentukan modal usaha, yang merupakan darah bagi sebuah bisnis. Jumlah modal yang perlu disiapkan tergantung dari kemampuan masing-masing calon pelaku UMKM dan setidaknya harus mampu menghidupi bisnis hingga enam bulan ke depan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan pelaku usaha adalah dengan melakukan pinjaman modal. Akan tetapi, sebelum melakukan kiat keempat ini, pelaku UMKM perlu memahami cara kerja pinjaman modal yang ditawarkan dan membuat perhitungan terperinci.

Terakhir, tetapkan pemilihan bisnis luring atau daring. Dua opsi ini dapat dipilih di tengah perkembangan teknologi di era new normal. Keduanya memiliki prinsip dasar yang sama, namun berjualan daring bisa mengurangi biaya produksi dan pemasaran.

"Ditambah lagi dengan kehadiran media sosial seperti Instagram yang telah memiliki pasar yang stabil bisa membantu pelaku UMKM memiliki peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke mancanegara" ujar Andhika Diskartes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement