REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19 di Kalimantan Selatan Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd menilai, saat ini orang tua cenderung keliru dalam menerapkan protokol kesehatan kepada buah hatinya yang masih kecil. Ia pun menyerukan agar anak dilindungi dengan benar dari paparan Covid-19.
"Misalnya saja penggunaan masker pada anak, masih banyak yang salah seperti kelihatan lubang hidung," kata Syamsul di Banjarmasin, Selasa.
Syamsul juga menyoroti penggunaan alat pelindung diri (APD) berupa pelindung wajah (face shield) pada anak. Celakanya, menurut dia, penggunaan pelindung wajah tersebut tidak disertai masker untuk menutup mulut dan hidung.
"Ini keliru. Penggunaan pelindung muka bukan serta merta berarti masker tidak perlu lagi. Karena antara face shield dan masker punya fungsi berbeda," ungkap Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu.
Syamsul menjelaskan, pelindung wajah bukan jaminan anak terhindari dari penularan Covid-19. Oleh karena itu, dia menyerukan agar masker tetap digunakan.
"Memang benar pelindung wajah mencegah penularan yang masuk melalui mata. Namun, kalau mulut dan hidung terbuka, artinya virus tetap bisa masuk jika tak ditutup masker secara sempurna," paparnya.
Syamsul menyebut, anak-anak merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap penularan Covid-19. Dia pun mengingatkan orang tua agar bisa menerapkan protokol kesehatan secara benar kepada sang buah hati.
"Untuk saat ini, sebaiknya anak jangan dibawa pada aktivitas komunitas yang sangat ramai. Karena pandemi Covid-19 ini sifatnya komunal sehingga menyebarannya rentan terjadi di kerumunan tempat berkumpulnya banyak orang," katanya.