Senin 20 Jul 2020 01:55 WIB

KFC Ciptakan Chicken Nugget Berteknologi '3D Bioprinting'

Chicken Nugget dibuat dari sel-sel ayam dan bahan tanaman namun dengan rasa khas KFC.

Rep: Ali Mansur/ Red: Nora Azizah
Raksasa restoran cepat saji, Kentucky Fried Chicken (KFC), mencoba untuk menciptakan chicken nugget pertama di dunia yang diproduksi di laboratorium 3D (Foto: ilustrasi chicken nugget)
Foto: Flickr
Raksasa restoran cepat saji, Kentucky Fried Chicken (KFC), mencoba untuk menciptakan chicken nugget pertama di dunia yang diproduksi di laboratorium 3D (Foto: ilustrasi chicken nugget)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raksasa restoran cepat saji, Kentucky Fried Chicken (KFC), mencoba untuk menciptakan chicken nugget pertama di dunia yang diproduksi di laboratorium 3D. KFC akan bekerjasama dengan perusahaan 3D Bioprinting Solutions asal Russia untuk mencetak daging ayam menggunakan sel-sel ayam dan bahan tanaman.

Dikutip dari thehindubusinessline, Senin (20/7), proyek ini sebagai bagian dari konsep "restoran masa depan" dari perusahaan makanan cepat saji tersebut. Disebutkan bahwa ide untuk membuat chicken nugget tersebut muncul di antara para mitra sebagai tanggapan atas semakin populernya gaya hidup dan nutrisi yang sehat.

Baca Juga

Proyek ini bertujuan untuk menciptakan nugget ayam yang diproduksi laboratorium pertama di dunia. Mereka akan sedekat mungkin dalam rasa dan penampilan dengan produk KFC asli, dan dibuat lebih ramah lingkungan.

Teknologi ini mampu membuat nugget ayam diproduksi dengan rasa dan tekstur daging ayam hampir tanpa melibatkan hewan dalam proses tersebut. Meski demikian, produk daging berbasis sel ini juga lebih etis, dan proses produksinya tidak membahayakan hewan. Meski demikian, rasa dari nugget akan dibuat menyerupai nugget pada umumnya dengan rasa khas KFC.

Raisa Polyakova, General Manager KFC Russia & CIS, mengatakan, produk daging olahan adalah langkah berikutnya dalam pengembangan konsep restoran masa depan. Eksperimen dalam pengujian teknologi bioprinting 3D untuk membuat produk ayam juga dapat membantu mengatasi beberapa masalah global yang menjulang.

Menurut salah satu pendiri dan Managing Partner of 3D Bioprinting Solutions, Yusef Khesuani, teknologi 3D bioprinting yang awalnya dikenal luas dalam dunia kedokteran. Namun saat ini semakin populer dalam memproduksi makanan seperti daging.

"Di masa depan, perkembangan pesat dari teknologi tersebut akan memungkinkan kita untuk membuat produk daging yang dicetak 3D lebih mudah diakses," katanya.

Restoran cepat saji asal Amerika itu menyatakan bahwa produk akhir untuk pengujian sudah direncanakan untuk musim gugur 2020 di Moskow.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement