Senin 20 Jul 2020 01:10 WIB

Twitter Hapus Video Trump atas Permintaan Linkin Park

Linkin Park ajukan keberatan lagu 'In the End' dipakai pada video kampanye Trump.

Rep: Ali Mansur/ Red: Nora Azizah
Video berbau kampanye yang diretweet Presiden Donald Trump dengan iringan lagu
Foto: Linkinparkwallpaper.net
Video berbau kampanye yang diretweet Presiden Donald Trump dengan iringan lagu "In the End" dari Linkin Park ditarik pihak Twitter (Foto: grup Linkin Park)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Video berbau kampanye yang diretweet Presiden Donald Trump dengan iringan lagu "In the End" dari Linkin Park ditarik pihak Twitter pada Sabtu (18/7). Hal itu dilakukan setelah pihak Linkin Park mengajukan keberatan dan meminta penghapusan.

Linkin Park mengonfirmasi bahwa pihaknya meminta Twiter untuk menghapus video tersebut. Mereka mengklaim bahwa video tersebut sudah melanggar hak cipta.

Baca Juga

“Linkin Park tidak mendukung Trump, juga tidak mengizinkan organisasinya untuk menggunakan musik kami," kata Linkin Park dalam sebuah pernyataan di Twitter, seperti dikutip dari Variety, Ahad (19/7).

Trump sebelumnya mengunggah video pada Sabtu (18/7), dan sebelumnya video tersebut juga diunggah oleh kepala media sosial Gedung Putih pada hari Jumat. Namun, saat ini pesan dalam video tersebut bertuliskan, "Media ini telah dinonaktifkan sebagai tanggapan terhadap laporan oleh pemilik hak cipta".

Trump dan kampanyenya sudah sering mendapat keberatan dari para artis yang menuntut agar ia berhenti menggunakan musik mereka. Keberatan disampaikan beberapa musisi, termasuk Rolling Stones, Neil Young, Panic! at the Disco, Pharrell Williams, R.E.M, Aerosmith, Adele, hingga keluarga mendiang Tom Petty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement