Senin 20 Jul 2020 00:25 WIB

Disney Hentikan Sementara Iklan Facebook

Disney habiskan hingga 210 juta dolar AS untuk beriklan di Facebook.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nora Azizah
Disney telah mengurangi pengeluaran untuk iklan di Facebook dan Instagram secara signifikan (Foto: ilustrasi Disney)
Foto: Flickr
Disney telah mengurangi pengeluaran untuk iklan di Facebook dan Instagram secara signifikan (Foto: ilustrasi Disney)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Disney telah mengurangi pengeluaran untuk iklan di Facebook dan Instagram secara signifikan. Hal ini dilakukan Disney di tengah kekhawatiran tentang pemberlakuan platform media sosial terhadap kebijakan kontennya. 

Dilansir di The Verge, Ahad (19/7), Disney telah menghentikan sementara iklan untuk layanan streaming Disney Plus di Facebook. Pihaknya menjeda iklan untuk layanan streaming Hulu di platform Instagram Facebook. 

Baca Juga

 

Disney menghabiskan sekitar 210 juta dolar AS untuk iklan Disney Plus di Facebook di AS pada paruh pertama tahun 2020. Kemudian menghabiskan 16 juta dolar AS untuk iklan Hulu di Instagram antara 15 April dan 30 Juni.

Disney bergabung dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya yang telah mengurangi iklan di Facebook. Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk memaksa Facebook untuk mengubah cara menangani ujaran kebencian dan informasi yang salah pada platformnya.

Boikot #StopHateforProfit selama sebulan yang diselenggarakan oleh koalisi organisasi-organisasi hak sipil termasuk Anti-Defamation League, NAACP, Color of Change, dan Sleeping Giants dimulai pada 1 Juli. Perusahaan-perusahaan besar seperti Hershey, Honda, Ben & Jerry, dan Verizon juga bergabung.

Perusahaan lain yang bukan bagian dari boikot resmi juga ikut melakukan aksi tersebut, di antaranya Coca-Cola, Lego, Starbucks, dan Unilever. Microsoft juga menghentikan iklannya di Facebook dan Instagram hingga Agustus.

 

Juru bicara Facebook mengatakan dalam sebuah pernyataan bulan lalu bahwa pihaknya tetap fokus pada pekerjaan penting menghapus ujaran kebencian dan memberikan informasi pemungutan suara kritis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement