REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produser film Starvision Plus Chand Parwez Servia menyebut, penerapan protokol kesehatan menjadi beban tersendiri dalam operasional bioskop. Di samping harus memastikan kebersihan gedung dan fasilitasnya, bioskop juga harus mengurangi kapasitas penonton.
"Bioskop bukan dalam posisi diuntungkan, melainkan prihatin, karena dalam penerapan protokol, tentu akan ada pengurangan jumlah pengunjung untuk jarak sosial dan pengetatan kebersihan," ungkap Chand saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (14/7).
Rumah produksi, menurut Chand, juga dihadapkan pada bertambahnya biaya operasional. Syuting menjadi lebih lama karena ada protokol kesehatan yang harus diterapkan.
"Jadi ini kondisi yang membebani setiap orang. Ongkos operasional besar, sementara pencapaian lebih sedikit, ini konsekuensi," kata produser kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat itu.
Akan tetapi, Chand menyambut baik rencana pembukaan bioskop mulai 29 Juli. Ia pun menyerukan agar semua pihak, termasuk pengelola bioskop maupun pengunjung harus siap dan disiplin mengikuti protokol kesehatan.
"Bioskop sudah setop empat bulan lebih, sekarang memang harus sudah punya kebiasaan baru menghadapi new normal," kata produser Yowis Ben 3 itu.
Chand mengatakan, setiap orang perlu menghormati demi kenyamanan bersama. Sebab pembukaan kembali bioskop sudah sangat dinantikan banyak orang.
Menurut Chand, menikmati film di bioskop sudah menjadi kebiasaan umum guna menghabiskan waktu berkualitas bersama sebagai makhluk sosial. Bagaimanapun film bukan sekadar produk hiburan, tetapi juga budaya.
Masyarakat, menurut Chand, juga harus patuh terhadap tindakan pencegahan. Agar fasilitas umum ini bisa dinikmati bersama dengan aman dan nyaman, perlu kerjas ama dari semua pihak.
"Setelah simulasi, bagi saya yang berusia 60, itu sudah nyaman," katanya.