Ahad 12 Jul 2020 01:26 WIB

Novel Karya Kevin Kwan akan Kembali Difilmkan

Setelah Crazy Rich Asians, karya lain Kevin Kwan akan diadaptasi lagi menjadi film

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Christiyaningsih
Kevin Kwan (kanan) bersama Henry Golding dan Constance Wu. Setelah Crazy Rich Asians, karya lain Kevin Kwan akan diadaptasi lagi menjadi film. Ilustrasi.
Foto: EPA
Kevin Kwan (kanan) bersama Henry Golding dan Constance Wu. Setelah Crazy Rich Asians, karya lain Kevin Kwan akan diadaptasi lagi menjadi film. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah adaptasi novel Crazy Rich Asians menuai sukses di layar lebar, karya lain Kevin Kwan akan diadaptasi lagi menjadi film. Adaptasi itu bakal digawangi Sonny Picture dan SK Global Entertainment. Kali ini giliran novel berjudul Sex and Vanity.

Sex and Vanity akan mengusung tema romansa, kekayaan, identitas rasial, dan budaya. Film ini menceritakan Lucie Churchill, seorang wanita kaya keturunan China-Amerika.

Baca Juga

Lucie Churchill telah memiliki seorang tunangan yang kaya raya. Namun dalam perjalanannya, seorang peselancar China-Australia George Zao tiba-tiba kembali muncul dalam kehidupan Lucie.

Bagi Lucie, George Zao bukanlah orang baru. Mereka sebelumnya telah bertemu di Pulau Capri. Waktu itu, Lucie Churchill sempat menaruh perasaan namun rasa itu dapat dihiraukan. Tetapi kedatangan George Zao dalam kehidupan Lucie kali ini lebih sulit  dihindari karena kuatnya romansa cinta.

Dikutip dari Malay Mail pada Sabtu (11/7), film itu disajikan sebagai penghormatan untuk novel A Room with a View karya EM Forster tahun 1908. Novel Sex and Vanity telah dirilis sejak 30 Juni 2020 lalu. Novel itu kemudian masuk dalam salah satu buku terlaris versi New York Times dan menempati peringkat pertama penjualan di Apple AS.

Seperti diketahui, Kevin Kwan telah merilis tiga buku yakni Crazy Rich Asians, China Rich Girlfriend, dan Rich People Problem. Pada Agustus 2018, Crazy Rich Asians difilmkan dan memperoleh sekitar 240 juta dolar AS di box office internasional dengan anggaran produksi hanya 30 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement