REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Era Revolusi Industri 4.0 dalam bidang teknologi informasi menyediakan kemudahan memperoleh akses informasi secara online. Hal ini memberi dampak bagi populasi perempuan usia reproduksi, termasuk remaja perempuan, untuk memperoleh informasi tentang merawat kesehatan organ dan fungsi reproduksinya dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) dan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom-UI) Universitas Indonesia peduli dan mengupayakan promosi kesehatan untuk mempromosikan kesehatan reproduksi dan mencegah masalah reproduksi perempuan dengan memanfaatkan media online melalui kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi bidang pelayanan dan pengabdian masyarakat.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Prof Yati Afiyanti menyatakan laboratorium Digital Library and Distance Learning (DL2) Fasilkom UI telah mengembangkan media edukasi berbasis teknologi terkait organ dan fungsi reproduksi perempuan bernama 'Love My Crown'.
"Kolaborasi ini sangat diperlukan pada situasi sekarang ini mengingat kecanggihan tehnologi sudah begitu melekat pada dunia perempuan usia reproduksi," tutur dia berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (9/7).
Kolaborasi tiga fakultas itu juga berupa kegiatan kampanye “love my crown”, yaitu mengkampanyekan sehat reproduksi menggunakan media aplikasi e-learning yang dapat dipelajari melalui media online pada pelaksanaan Program Ipteks Bagi Masyarakat. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 6 Juli sampai 22 Juli 2020 yang melibatkan 47 remaja perempuan yang berasal dari SMA 38 Jakarta dan remaja perempuan di wilayah Kecamatan Ciracas serta 49 wanita usia subur yang berasal dari Kecamatan Ciracas.
Kegiatan ini dilakukan secara online melalui WhatsApp group dan menggunakan platform Zoom saat edukasi kesehatan reproduksi. "Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi para perempuan usia reproduksi untuk mampu merawat dan memelihara organ dan fungsi reproduksi dan melakukan pencegahan masalah reproduksi dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi di era dirupsi 4.0," ungkap Yati.
Hasil kegiatan ini antara lain adalah peningkatan pengetahuan dalam merawat organ dan fungsi reproduksi setelah diberikan edukasi dan sosialisasi applikasi pembelajaran “Love My Crown” yang ditunjukkan dengan hasil nilai post test yang lebih baik daripada pre test yang diisi oleh para peserta.
Inti sari dari kuesioner ini adalah mengukur sejauh mana pengetahuan peserta terhadap organ reproduksi wanita, kesehatan menstruasi, kehamilan yang sehat, serta mengenai kanker serviks dan payudara.
Selain itu, peserta juga telah membagi ilmu yang didapat untuk perempuan-perempuan lainnya yang tinggal di dekat mereka, dengan cara mengajak untuk menginstall applikasi “Love My Crown” serta belajar bersama dari applikasi tersebut mengenai kesehatan reproduksi wanita.