VIVA – Penyanyi Inggris Duffy meminta para petinggi Netflix lebih bertanggung jawab setelah ia mengkritik keras film dewasa 365 Days, karena dianggap telah membuat sex trafficking atau perdagangan seks terlihat sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Pelantun lagu Mercy itu belum lama ini mengungkapkan bahwa ia pernah diperkosa, dipaksa mengonsumsi obat-obatan terlarang dan diculik.
Baca Juga: Sinopsis 365 Days, Film Dewasa Netflix Viral karena Adegan Seksnya
Duffy kemudian mengirimkan surat kepada Reed Hastings, CEO Netflix. Ia meminta para petinggi Netflix bisa lebih bertanggung jawab terhadap konten-konten dipPlatform streaming film itu.
Dalam surat terbuka tersebut, Duffy mengklaim kalau film Polandia itu menjadikan kejahatan serius, yakni penculikan dan perdagangan seks sebagai hiburan erotis.
Baca Juga: 7 Fakta 365 Days, Thriller Erotis Rating Jelek Tapi Banyak yang Nonton
“Aku memohon pada jutaan orang yang telah menikmati film ini merefleksikannya pada kenyataan tentang penculikan dan perdagangan, pemaksaan dan eksplotasi seksual. Di mana itu bertolak belakang dengan fantasi indah yang ada di film itu,” tulisnya dikutip dari laman Aceshowbiz, Jumat, 3 Juli 2020.
Ia juga meminta Netflix berkomitmen untuk membuat konten tentang masalah-masalah global seperti penculikan dan perdagangan seks, yang disebut oleh PBB sebagai pelanggaran besar terhadap hak asasi manusia.
“Ketika kita di tahu lebih banyak, ayo kita berbuat lebih baik,” tutupnya.
Sebagai informasi, 365 Days adalah film dewasa Netflix yang belum lama ini viral karena adegan-adegan seksnya yang berani. Film erotis ini menceritakan tentang seorang wanita yang diculik dan ditawan oleh bos mafia tampan. Sang wanita diberi waktu selama satu tahun oleh si mafia untuk jatuh cinta kepadanya.