REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menggunakan masker telah menjadi kewajiban dalam upaya pencegahan penularan virus corona, penyebab Covid-19. Tapi, apakah mengenakan masker dapat menimbulkan risiko kesehatan tertentu?
Melansir laporan The Associated Press, Kamis (2/7), menggunakan masker ternyata tak menimbulkan risiko kesehatan bagi kebanyakan orang. Sedangkan bayi ataupun balita tidak dibolehkan memakai masker karena mereka bisa mati lemas. Hal sama berlaku untuk siapa saja yang tak bisa melepas maskernya tanpa bantuan orang lain.
Selain pengecualian di atas, kata ahli, semua orang bisa menggunakan masker dan tak akan menimbulkan risiko kesehatan. Hal ini perlu ditekankan lantaran adanya rumor-rumor yang menyatakan sebaliknya.
Sebagaimana diketahui, virus corona menyebar lewat tetesan (droplet) yang dikeluarkan seseorang, misalnya, ketika berbicara, tertawa, bernyanyi, batuk, dan bersin. Dan, masker berfungsi menurunkan kemungkinan tetesan itu mencapai orang lain.
Benjamin Neuman, profesor biologi di Texas A&M University-Texarkana, mengatakakan, penggunaan masker saat udara lembap memang akan membuat sulit bernafas. Kendati demikian, lanjut dia, masker tak akan mengurangi kadar oksigen dalam tubuh secara signifikan.
"Tubuh cukup baik dalam menyesuaikan kadar oksigen agar tetap pada level yang seharusnya," kata Neuman.
Davidson Hamer, ahli penyakit menular di Universitas Boston, mengatakan, tidak ada bukti bahwa penggunaan masker menyebabkan infeksi jamur atau bakteri. Tapi ia mengingatkan agar hanya menggunakan sekali saja untuk masker sekali pakai. Sedangkan untuk masker kain, rutinlah mencucinya.