REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Urine menjadi salah satu indikator untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Tim peneliti internasional bahkan menciptakan tes urine cepat yang mampu mengukur kualitas makanan seseorang.
Seperti dilansir dari laman Digital Trend, Rabu (1/7), para peneliti di Imperial College London berkolaborasi dengan rekan-rekan di Northwestern University, University of Illinois, dan Murdoch University di Australia memeriksa kadar metabolit yang secara luas sebagai indikator objektif untuk melihat kualitas makanan. Penelitian dilakukan dengan melihat urine dari 1.848 orang di Amerika Serikat (AS).
Metabolit yang berbeda diproduksi oleh tubuh sesuai dengan jenis makanan dan minuman yang dicerna. Misalnya, metabolit tertentu akan diproduksi ketika seseorang mengonsumsi alkohol, sedangkan daging merah akan menghasilkan metabolit yang berbeda.
Tes ini dapat memberikan informasi terperinci tentang diet individu sehingga berguna untuk berbagai spesialis kesehatan, termasuk dokter dan ahli gizi. Dengan diet merupakan faktor utama dalam hal kesehatan dan penyakit, seorang spesialis kesehatan mempelajari tentang diet pasien.
Tapi, informasi yang akurat bisa sulit didapat karena proses ini bergantung pada kemampuan seseorang yang secara akurat mengingat kembali asupan makanan mereka. Sementara, beberapa orang mungkin enggan mengungkapkan kecenderungan makanan yang bisa dikonsumsi.
Meski demikian, tes urine yang baru tidak bisa bohong. Dengan kata lain, tes lima menit dapat membantu dengan cepat memberikan data yang dapat diandalkan tentang komposisi dan kualitas diet seseorang, dan jenis diet yang tepat untuk tubuh seseorang.
Penelitian juga dilakukan bekerja sama dengan Universitas Newcastle dan Universitas Aberystwyth di Inggris. Dalam penelitian menunjukkan bahwa tes ini membuat urine bisa menentukan sidik jari seseorang.