Jumat 26 Jun 2020 22:56 WIB

Nila Tanzil Tekuni Hobi Melukis Sejak Sakit Pleuritis TB

Lukisan cat air Nila Tanzil kini terpajang di produk kesehatan.

Nila Tanzil, pendiri Taman Bacaan Pelangi, gemar melukis dengan cat air.
Foto: Republika/Hazliansyah
Nila Tanzil, pendiri Taman Bacaan Pelangi, gemar melukis dengan cat air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Traveler sekaligus Founder Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil, kini memiliki hobi baru. Kegemarannya melukis ternyata mendatangkan berkah untuk dia.

Nila mengatakan, melukis sebenarnya bukan hal baru untuk dia. Orang tua Nila pelukis yang basisnya menggunakan cat minyak. Hanya saja, tak banyak waktu yang dia punya untuk menekuni dunia melukis.

Baca Juga

"Awalnya mulai melukis, dulu banget mencoba melukis cat air. Orang tua aku pelukis, tapi cat minyak. Dulu aku les privat hanya tiga sesi. Sekarang sudah lama tidak melukis," kata dia dalam konferensi pers daring, Kamis.

Hingga akhirnya, pada Desember 2019, dia sakit pleuritis TB atau pleurisy tuberculosis yang mengharuskannya dirawat di rumah sakit lalu disambung rawat jalan di rumah. Selama beberapa waktu, Nila harus berada di dalam kamar hingga masa pemulihannya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

"New York City: Big Lights Will Inspire You" Watercolor on paper by Nila Tanzil. . . Times Square New York City ini bener2 punya energi yang luaaarrrr biasa!! Bener2 ga pernah "tidur". Toko-toko buka sampe tengah malem (cocok buat yg insomnia 😝) dan seakan memberikan waktu lebih banyak utk turis2 puas2in belanja. (Emang pinter yah... kapitalis abis 😜, beda banget sama kota2 di Eropa dimana toko2 jam 5 sore udah pada tutup, termasuk hari Minggu! 😅). . . Paling suka sama kota ini pas Christmas season. Cantiiiikkk! Hiasan Natal dimana-mana dan jendela2 toko di Fifth Avenue dihiasin display Natal yang super duper kreatif, kece abissss! Belum lagi Christmas Light Show-nya Saks Fifth Avenue yang WOW banget. Omg. Niat abis lah bikinnya!! Trus pohon Natal yg super gede bgt di Rockefeller Center yang akhirnya jadi salah satu icon Christmas in NYC. Kalo ga foto dgn si pohon Natal ini kayaknya belom sah! 😂🤣😂. . . Anyway... ngelukis NYC ini paling lama deh prosesnya. Soalnya ternyata banyak printilannya! 😂 Oya, sekarang aku ngerti kenapa setiap lukisan itu punya makna khusus bagi pelukisnya. Ternyata di dalam proses melukis, pelukis itu menuangkan memori2nya ke dalam lukisan tersebut, memori yang orang2 lain ga tau. Nah di lukisan ini, kalo diliat baik-baik, itu papan2 iklan Broadway shows menggambarkan beberapa shows & ballet performance yg pernah aku tonton. Usaha banget aku bikinnya, biar semirip mungkin! 😋 Hihihi... menyenangkan bgt bikin ginian! 😂 . . What do u think of this painting? Suka nggak? ☺️ . . #NilaTanzilPainting #NilaTanzilArt #NewYorkCity #TimesSquareNYC #watercolorpainting

A post shared by Nila Tanzil (@nilatanzil) on

Sembari menjalani perawatan, Nila merasakan sesak napas bahkan jika hanya melakukan sedikit gerakan. Dia sempat berpikir akan kesulitan berkegiatan.

Perlahan, Nila mencoba melukis. Hari pertama melukis, dia merasa senang dan hal serupa terjadi pada hari-hari berikutnya. Nila lalu mengunggah hasil lukisannya di laman Instagram dan ternyata mendapatkan respon positif dari rekan-rekan serta warganet.

"Hari pertama melukis, ternyata menyenangkan. Aku upload di media sosial, orang-orang memuji. Sebulan lebih di kamar aku melukis, membuat aku senang, relaks, at least aku sakit, tapi bisa memproduksi sesuatu," tutur dia.

Nila juga mempelajari teknik melukis, khususnya yang menggunakan cat air, sembari melihat-lihat foto hasil jalan-jalannya selama ini. Tiga bulan sebelum sakit, dia sempat mengunjungi Sumba dan Eropa untuk keperluan pekerjaannya.

"Teknik melukis cat air aku enggak terlalu punya. Aku lihat-lihat foto-foto travelling, aku coba gambar. Aku lihat di Youtube teknik-tekniknya. Hasilnya not bad-lah ya buat pemula," kata Nila.

Tanpa dia duga, hasil lukisan Nila kemudian dilirik produsen minuman sumber kalsium dan nutrisi lain, HiLo. Hasil lukisan Nila kini bisa dilihat di kemasan susu tersebut.

"Senang sekali membayangkan lukisanku akan dilihat orang-orang seluruh Indonesia. Aku senang dan bangga. Aku harap orang-orang semakin bisa terinspirasi, mungkin ada talenta lain yang belum digali dan bisa dikembangkan," kata Nila.

Kini, di masa normal baru, Nila masih bertahan di rumah, disambi kegiatan lain semisal berjalan-jalan bersama anak di sekitar perumahannya, dan bertanam. Kegiatan ini membuat dia betah di rumah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement