REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda sudah rajin berolahraga dan mengontrol asupan makanan sehari-hari, tetapi lemak masih saja menumpuk entah di perut atau bagian tubuh lainnya? Hal ini bisa jadi karena kurang beristirahat.
Rendy Dijaya Muliadi dari Health and Nutrition Science Nutrifood Research Center, mengatakan, kurang tidur atau beristirahat bisa meningkatkan risiko penimbunan lemak. Hal ini berujung risiko obesitas bertambah.
"Kurang tidur bisa menyebabkan risiko penimbunan lemak, berat badan meningkat, risiko obesitas bertambah. Lemak tidak hilang-hilang bisa jadi karena kurang istirahat," kata dia dalam diskusi media via daring, Selasa (23/6).
Selain masalah lemak menumpuk, seseorang yang kurang beristirahat juga menurun kekuatan otot dan kadar hormon yang penting untuk pembentukan otot. Masalah lainnya juga muncul karena tubuh tak cukup istirahat yakni gejala depresi meningkat, gangguan suasana hati dan kognitif.
Rendy menyarankan agar tidur selama 7-9 jam per malam untuk mengoptimalkan detoksifikasi tubuh, serta pertumbuhan dan penyembuhan jaringan yang rusak. "Beri jeda waktu tidur dan olahraga minimal sejam untuk mendapatkan kualitas tidur lebih baik. Kalau habis olahraga lalu tiba-tiba tidur, pasti (tubuh) kaget, kualitas tidur bisa terganggu," demikian saran dia.