Senin 22 Jun 2020 10:44 WIB

Lulus dari Oxford, Malala Yousafzai Banjir Ucapan Selamat

Malala Yousafzai mengaku masih ingin woles setelah lulus dari Oxford.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Reiny Dwinanda
Malala Yousafzai lulus dari Oxford University delapan tahun setelah insiden penembakan oleh Taliban yang menyasar kepalanya.
Foto: AP/Rui Vieira
Malala Yousafzai lulus dari Oxford University delapan tahun setelah insiden penembakan oleh Taliban yang menyasar kepalanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai lulus kuliah dari Oxford University, Inggris. Malala mengaku sulit untuk mengekspresikan pencapaian yang diraihnya delapan tahun setelah selamat dari insiden penembakan oleh Taliban.

"Sulit untuk mengungkapkan kegembiraan dan rasa terima kasih saya sekarang," tulis pemenang Nobel Perdamaian termuda itu di akun resmi Instagram-nya.

Baca Juga

Wanita kelahiran 1997 belum punya rencana karier dan masih ingin woles. Meski demikian, peraih gelar sarjana Filosofi, Politik, dan Ekonomi itu nyatanya dikenal dengan gelar "perdana menteri". Terlebih, karena PM Inggris Boris Johnson dan PM Pakistan Imran Khan yang juga kerap membanggakan gelar itu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Hard to express my joy and gratitude right now as I completed my Philosophy, Politics and Economics degree at Oxford. I don’t know what’s ahead. For now, it will be Netflix, reading and sleep. 😴

A post shared by Malala (@malala) on

Dilansir laman Today, capan selamat atas kelulusan Malala membanjiri kolom komentarnya. Bukan hanya dari masyarakat awam, tetapi juga dari berbagai tokoh, mulai dari selebritas, politisi, hingga penulis.

Penulis anak-anak Philip Pullman dan penulis Turki Elif Shafak juga membagikan harapan baik mereka secara daring untuk Malala. Demikian jugaaktris Hollywood Reese Witherspoon dan Mindy Kaling.

Lulus saat pandemi Covid-19 masih merebak, Malala juga merayakan kelulusannya di rumah. Upacara kelulusannya terpaksa dihelat secara daring.

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi (setelah ini). Untuk saat ini, itu akan menikmati Netflix, membaca, dan tidur," tutup dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

I collected all my belongings from my college @lmhoxford today 😢 I will miss you forever Ox ❤️

A post shared by Malala (@malala) on

Kepala Malala menjadi sasaran penembakan oleh anggota Taliban pada 2012,  saat ia pulang sekolah di daerah Lembah Swat Pakistan. Malala waktu itu masih berusia 15 tahun.

Serangan terhadap Malala tersebut menyulut kemarahan di Pakistan dan kalangan internasional. Taliban mengincar Malala karena keberaniannya berbicara lantang bagi pendidikan buat anak perempuan dianggap sebagai pembangkangan terhadap ketentuan yang dianut Taliban.

Setelah insiden tersebut, keluarganya langsung membawa Malala ke Birmingham untuk mendapat perawatan dan rehabilitasi. Waktu berselang, Malala yang kini berusia 22 tahun telah menjadi ikon global untuk pendidikan anak perempuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement