REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Hollywood John Cusack mengaku bahwa ia diserang oleh oknum polisi saat merekam aksi protes di Chicago, Amerika Serikat. Cusack membagikan pengalaman pahitnya tersebut dalam sebuah cicitan di Twitter.
Cusack yang membintangi film Better Off Dead, Say Anything, Being John Malkovich, High Fidelity and Love & Mercy telah mendokumentasikan aksi protes di Chicago yang meletus setelah kematian seorang pria kulit hitam bernama George Floyd di Minneapolis.
“Polisi tidak suka saya merekam mobil yang terbakar, mereka mendatangi saya sambil membawa tongkat. Memukul sepeda saya," kata Cusack seperti dikutip dari Deadline, Senin (1/6).
Cops didn’t like me filming the burning car so they came at me with batons. Hitting my bike.
Ahhm here’s the audio pic.twitter.com/tfaOoVCw5v”
— John Cusack (@johncusack) May 31, 2020
Video yang diunggah oleh Cusack tidak menunjukkan kejadian itu, tetapi audionya menunjukkan bagaimana polisi mendatanginya dengan penuh amarah. Terdengar juga suara logam yang berdenting.
"Baiklah, baiklah," kata Cusack dalam audio, membalas hardikan polisi.
Cusack juga mengatakan dalam cicitan terpisah bahwa ia terkena semprotan gas air mata saat keluar dari area demo. Atas peristiwa yang tak mengenakkan tersebut, Cusack pun meluapkan emosinya kepada presiden AS Donald Trump.
"Ini mungkin menjadi babak akhir untuk era Trump yang menjijikkan. Terima kasih Tuhan, ini terasa kian mengalirkan kemarahan di kepalaku," kata saudara dari aktris Anne dan Joan Cusack.
Hingga Senin (1/6) unggahan Cusack di Twitter tersebut telah diputar sebanyak 3 juta kali dengan 10 ribu komentar.