REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tidak banyak orang yang tahu bahwa Pangeran William dari Kerajaan Inggris memiliki penglihatan yang buruk. Alih-alih bersedih karena kondisinya, pria yang berada pada posisi kedua pewaris takhta kerajaan itu malah mendapat keuntungan.
Sisi baiknya adalah William tidak bisa melihat audiens setiap kali memberikan pidato atau pernyataan publik. Semua wajah hanya tampak seperti bayang-bayang buram sehingga dia pun lebih lancar berbicara tanpa merasa grogi.
William menyampaikanya itu pada tayangan dokumenter "Football, Prince William And Our Mental Health" yang disiarkan BBC One. Dalam tayangan, dia bercerita kepada seorang pemain sepak bola bahwa penglihatannya berkurang seiring bertambahnya usia.
"Saya tidak terbiasa memakai lensa kontak ketika bekerja. Saya bisa melihat dengan baik untuk membaca koran dan hal-hal dekat, tetapi tidak bisa benar-benar melihat ke seluruh ruangan. Itu membantu mengatasi kegelisahan saya," tutur William.
Tayangan yang dia bintangi itu membahas tentang kesehatan mental para pria, sejalan dengan inisiatif "Heads Up" yang digagas William sebelumnya. Dia ingin mendorong para pria untuk lebih waspada mengenai kondisi mentalnya dan saling memberikan dukungan.
Selama kunjungan ke West Bromwich Albion Football Club, William berjumpa dengan para pesepak bola yang orang dekatnya melakukan bunuh diri. William menyebut trauma itu sebagai salah satu pembunuh terbesar bagi pria di bawah 45 tahun.
"Itu adalah salah satu kesedihan paling mendasar karena ada begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab, seperti bisakah saya melakukan lebih banyak, haruskah saya melakukan lebih banyak, dan mengapa mereka melakukannya?" kata William.
Pria 37 tahun itu menyarankan untuk mendekatkan diri dengan hal-hal yang disukai, seperti dirinya yang menggemari sepak bola. Setelah memiliki tiga anak, William merasa dirinya lebih menyukai olahraga itu daripada sebelumnya, dikutip dari laman Hello Magazine.