Senin 25 May 2020 18:35 WIB

Protokol Kesehatan Ketika Nanti Gym Dibuka Kembali

Mereka yang gemar ke gym perlu melakukan upaya melindungi diri dari virus corona.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
 Arena kebugaran. Ketika nanti gym buka, terapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Arena kebugaran. Ketika nanti gym buka, terapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, VACAVILLE -- Di Amerika Serikat, sudah banyak orang yang berharap gym atau pusat kebugaran bisa kembali dibuka seiring dengan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial untuk pencegahan penyebaran virus corona tipe baru. Kelak, ketika kondisi sudah aman dari Covid-19 dan gym sudah beroperasi, pakar kesehatan tetap menyarankan beberapa hal yang harus dilakukan.

"Bisa jadi ada skenario di mana gym tidak bisa memberlakukan sistem untuk sepenuhnya menghilangkan risiko, sehingga tanggung jawab ada di tiap orang," kata Direktur Pusat Pengawasan Antimikroba dan Pencegahan Infeksi Duke, dr Deverick Anderson.

Baca Juga

Dia menyarankan, mencuci tangan sebelum menyentuh peralatan apapun di pusat kebugaran dan membawa handuk sendiri. Mengelap dengan tisu saja mungkin tidak cukup. Semprotkan cairan disinfektan pada tiap permukaan benda yang akan dipakai.

Sebagian pakar percaya virus dapat bertahan hingga 24 jam di permukaan kardus dan dua/tiga hari pada permukaan plastik dan stainless steel. Meski demikian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah merevisi pedomannya dengan mengatakan, risiko penularan akibat menyentuh permukaan benda tidaklah sebesar yang diperkirakan sebelumnya.

Meski begitu, Anderson tetap menyarankan agar orang mensterilkan permukaan peralatan di gym demi menghindarkan paparan dari droplet orang lain. Dia juga menganjurkan menjaga jarak sedikitnya enam kaki atau dua meter dari orang lain di gym.

"Sebaiknya tidak melakukan latihan kardio terlebih dahulu yang disebut bisa meningkatkan risiko penularan karena orang cenderung terengah-engah," jelasnya.

Protokol kesehatan lain adalah mengenakan masker saat masuk ke fasilitas kebugaran. Masker bisa dilepaskan saat berolahraga dan dipakai lagi setelah keluar dari gym. Pengelola gym juga harus mendukung dengan memberikan masker untuk para karyawan.

Ketika diri sendiri sudah sangat berhati-hati, ada kalanya orang di sekitar yang tidak mengikuti aturan pencegahan penularan virus. Anderson mengatakan, itu tidak bisa dihindarkan karena ada panduan yang bervariasi menurut kota dan negara.

Pertanyaannya, apakah itu cukup? "Bagi banyak orang, saya pikir jawabannya adalah ya. Bagi sebagian orang, jawabannya masih belum karena kita belajar lebih banyak tentang penyakit ini dan siapa yang paling berisiko," ujar Anderson, dikutip dari laman AP.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement