REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu kegiatan yang cukup digemari masyarakat selama swakarantina adalah menonton film secara streaming. Namun sayangnya, masih banyak orang yang menonton film bajakan di laman ilegal.
Sutradara tersohor Joko Anwar mengungkap kekesalannya. Dalam cicitan di akun Twitternya @jokoanwar, sutradara film Gundala itu mengaku tak habis pikir dengan masyarakat yang masih saja ‘doyan’ menonton film bajakan, padahal untuk berlangganan film streaming di laman resmi harganya sangat terjangkau.
“Nonton film udah dibikin gampang di streaming resmi. Seharga 1 cangkir kopi bisa untuk ratusan film. Kalian tetap milih nonton bajakan,” kata Joko Anwar.
Joko menerangkan, uang yang dibayarkan untuk berlangganan film di laman resmi sangatlah berarti guna memastikan industri perfilman Tanah Air tetap berjalan dan semua kru serta pemain bisa tetap makan. Untuk memproduksi sebuah film, tegas Joko, pengorbanan dan kerja keras para kru serta pemain sangatlah luar biasa.
“Kru pemain film kerjanya tidak glamor. Jam 3 pagi bangun, jam 4 mulai syuting, masuk hutan, adegan berbahaya, makan debu, jatuh kecapekan, masuk rumah sakit, semua kerja keras demi karya,” tegas Joko.
Dia juga sangat geram dengan para oknum pembajak film yang masih saja marak hingga kini. Sutradara film Perempuan Jahanam tersebut juga mempertanyakan rasa kemanusiaan para pembajak karya orang lain.
“Lalu kalian curi hasil kerja kami, kalian bajak dengan ketawa-tawa? Di mana kemanusiaan kalian? Kenapa kalian jahat sekali?” kata Joko Anwar.
Cicitan Joko Anwar mendapat respons yang luar biasa dari warganet. Setidaknya hingga Ahad (23/5) pagi, cicitan tersebut sudah di retweet sebanyak 4.642 kali, disukai oleh 12 ribu pengguna Twitter dan mendapat 534 komentar.
“Oke fine, aku harus berlangganan apa demi bisa nonton karyamu bang? Di Iflix hanya ada Pengabdi Setan. Di Viu juga nggak lengkap. Tell me! Saya mau Perempuan Tanah Jahanam dan Gundala,” demikian komentar salah satu warganet.