Senin 25 May 2020 14:15 WIB

Kesepian tak Mudik Bisa Picu Gangguan Jiwa atau Psikologis?

Kesepian akan menjadi gangguan jiwa jika ada kondisi lainnya yang memengaruhi.

Rep: Desy Susilawati / Red: Agus Yulianto
Kesepian akan menjadi gangguan jiwa jika ada kondisi lainnya yang memengaruhi, seperti kondisi fisik yang tidak fit, kesulitan untuk menyelesaikan masalah, dan bisa juga dipengaruhi lingkungan sosial. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Musiron
Kesepian akan menjadi gangguan jiwa jika ada kondisi lainnya yang memengaruhi, seperti kondisi fisik yang tidak fit, kesulitan untuk menyelesaikan masalah, dan bisa juga dipengaruhi lingkungan sosial. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mudik merupakan salah satu tradisi yang biasa dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun, tahun ini mudik dilarang sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19. Lantas, apakah tidak mudik ini bisa memengaruhi kondisi jiwa atau psikologis seseorang?

Psikiater dr. Gina Anindyati, Sp.KJ, yang mengatakan, sebenarnya pada setiap periode, ada saja orang-orang yang tidak dapat mudik atau tidak memungkinkan untuk mudik. Bedanya, karena pandemi seperti saat ini, banyak orang diharuskan tetap berada di rumah saja dan tidak mudik untuk mencegah penyebaran dan penularan coronavirus.

“Jika ditanya apakah ada pengaruh dengan kondisi kejiwaan seseorang, bisa saja ada. Apalagi bagi orang-orang yang menggunakan mudik ini sebagai salah satu kesempatan untuk bertemu dengan keluarga atau orang terdekat. Karena situasi ini tidak memungkinkan atau terpaksa tidak mudik, bisa muncul perasaan sedih, kecewa, penyesalan, atau tidak nyaman. Ini wajar dan manusiawi,” jelas dr. Gina dalam siaran pers yang diterima Republika dari Guesehat, belum lama ini.

Kebanyakan orang, lanjutnya, bisa beradaptasi dan melalui kondisi ini dengan baik-baik saja. Hal ini karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk yang adaptif atau bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi tertentu. Namun, ada pula orang-orang tertentu yang memiliki kerentanan sehingga akan merasa lebih kesepian, tidak berdaya, atau frustrasi.

“Kalau kita bicara dalam konteks mudik, masalah yang mungkin timbul ialah kesepian (loneliness). Loneliness ini bukanlah gangguan jiwa. Ini merupakan fenomena yang berisiko dan jika terjadi berkepanjangan serta tidak diatasi, maka akan menimbulkan masalah kejiwaan yang lebih berat, seperti gejala depresi atau kecemasan,” ungkapnya.

Kesepian akan menjadi gangguan jiwa jika ada kondisi lainnya yang memengaruhi, seperti kondisi fisik yang tidak fit, kesulitan untuk menyelesaikan masalah, dan bisa juga dipengaruhi lingkungan sosial.

“Pengaruh lingkungan sosial ini misalnya ia tidak punya orang-orang yang dapat dipercaya atau tinggal di lingkungan yang tinggi kekerasannya. Ini akan menjadi stresor atau menambah tekanan sehingga risiko mengalami gangguan semakin besar,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement