REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat pemerintah menerbitkan larangan untuk berkerumun khususnya di daerah yang ditetapkan sebagai zona merah. Hal itu juga mempengaruhi budaya saling mengunjungi keluarga pada saat Lebaran.
Pemerintah juga telah melarang masyarakat untuk berkumpul termasuk membawa anak saling berkunjung saat Lebaran. Direktur Pendidikan Sekolah Karakter Genius Islamic School Depok, Eva Nawiyah mengatakan, adanya larangan itu bukan berarti memutus silaturahmi.
"Hanya caranya untuk Lebaran saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya," kata Eva, pada Republika.co.id, Sabtu (23/5).
Terkait hal tersebut, ia membagikan beberapa tips aman bagi anak selama berlebaran dalam situasi Covid-19. Pertama adalah pastikan anak dan keluarga tidak keluar rumah saat Lebaran. Hal itu penting untuk menjaga potensi tertularnya Covid-19.
Orang tua juga perlu menjelaskan pada anak sesuai tahapan perkembangannya. Eva berpendapat, penjelasan mengenai mengapa Lebaran tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya harus diberitahukan kepada anak sejelas-jelasnya.
Selanjutnya, orang tua tetap harus mengajarkan anak soal pentingnya silaturahmi. Caranya adalah melaksanakan silaturahim dengan keluarga melalui daring yang memungkinkan. Cara itu memberi penggambaran pada anak bahwa meskipun situasi darurat, silaturahim tetap harus dilakukan.
Selain itu, kata dia, berikan semangat dan tanamkan optimisme kepada anak bahwa badai Covid-19 akan berlalu. "Yang terpenting semua pihak bekerja sama dengan baik," kata Eva menegaskan.
Orang tua juga harus memastikan agar anak selalu dalam suasana hati yang gembira meskipun Lebaran tahun ini melalui alat bantu daring. Pastikan juga anak bersama keluarga selalu menjaga kesehatan.