Jumat 22 May 2020 18:35 WIB

Tips dari Dian Sastrowardoyo untuk Bikin Konten Autentik

Dian Sastrowardoyo aktif memproduksi konten positif selama kerja di rumah.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Dian Sastrowardoyo membagikan tips membuat konten yang autentik.
Foto: Instagram @therealdisstr
Dian Sastrowardoyo membagikan tips membuat konten yang autentik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa pembatasan fisik membuat sebagian orang menjadi lebih sering mengakses gawai dan media sosial. Karena berkegiatan dari rumah saja dan tidak bisa pergi melancong, kian banyak yang mengakses berbagai konten dan memproduksi konten.

Aktris Dian Sastrowardoyo termasuk salah satu yang aktif mengunggah deretan konten positif di media sosialnya. Sejak melakukan karantina mandiri di kediaman bersama keluarganya, Dian mengaku semakin sering membuat konten dari rumah.

Baca Juga

Banyaknya produksi konten berpotensi membuat sejumlah unggahan terkesan seragam. Pada acara bincang santai daring "Get Through This Together with Galaxy S20", Dian membagikan tips agar konten yang diunggah bisa orisinal dan autentik.

"Dalam media sosial maupun film, kalau mau bikin sesuatu yang autentik itu harus personal. Lebih personal, akan lebih orisinal. Tidak ada seorang pun yang bisa meniru kepribadian kita. Harus benar-benar be yourself," kata Dian.

Memang tidak menutup kemungkinan gagasan yang dibuat serupa dengan ide orang lain. Dian mengatakan hal demikian bukan masalah, karena setiap orang punya cara unik untuk bisa mengemas dan mengekspresikan gagasan.

Menurut pemeran tokoh Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta? itu, menunjukkan diri sendiri yang sesungguhnya artinya tidak hanya menampilkan yang bagus-bagus saja. Setiap orang pasti memiliki banyak hal yang perlu dibenahi dalam diri.

Dengan menunjukkan kerentanan, justru akan membuat apa yang diunggah terasa dekat dengan semua orang. Dian kurang sepakat jika terus-menerus menampilkan sesuatu yang ideal di media sosial karena pada dasarnya manusia tidak sempurna.

Bagi Dian, ekspresi diri yang manusiawi itu sangat relevan dengan kondisi krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19. "Saya rasa semua orang sedang merasa rapuh, deg-degan, takut, bingung dengan semua hal yang tidak pasti," ujar perempuan 38 tahun itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement