1. Thor (2011)
Saat pertama kali diumumkan Kenneth Branagh akan menyutradarai Thor, banyak pihak bersikap skeptis. Salah satu alasannya adalah Branagh selama ini dikenal dengan film-film adaptasi Shakespear seperti Hamlet dan Henry V. Branagh kala itu tidak memiliki pengalaman untuk menyutradarai film pahlawan super yang kaya akan CGI.
Namun disadari atau tidak, Branagh berhasil menciptakan sebuah formula yang kemudian diikuti oleh banyak film pahlawan super lain seperti Logan, Ant-Man, hingga Captain America: The Winter Soldier. Film Thor berhasil membuktikan bahwa jantung dari semua film pahlawan super sukses adalah alur cerita dan tema, bukan hanya sekadar sosok si pahlawan yang ditampilkan.
Saat dirilis, Thor juga membawa atmosfer berbeda dibandingkan film-film MCU lain. Belum lagi, film ini juga didukung oleh aktor dan aktris yang sangat cocok dalam memerankan karakter mereka seperti Chris Hemsworth sebagai Thor, Anthony Hopkins sebagai Odin, Natalie Portman sebagai Jane, dan Tom Hiddleston sebagai Loki. Jajaran pemain yang hebat ini mungkin tak akan ada tanpa tangan dingin Branagh.
2. Captain America: The First Avenger (2011)
Sama halnya seperti Thor, Captain America: The First Avenger juga tidak seperti kebanyakan film pahlawan superhero lainnya. Tak ada supersuit atau invasi alien dalam film yang dibintangi oleh Chris Evans ini.
Captain America: The First Avenger lebih menitikberatkan kisahnya mengenai seorang laki-laki baik yang berubah menjadi pahlawan besar. Film ini semakin kaya dengan adanya visualisasi CGI yang baik pada karakter Steve Rogers sebelum menjadi Captain America, bromance Bucky, kisah romansa Steve dengan Peggy hingga dialog-dialog yang ikonik. Salah satu dialog yang paling terkenal dalam MCU yaitu I can do this all dayberasal dari film ini.
3. Iron Man 3 (2013)
Iron Man 3 sempat mendapatkan respons kurang baik ketika pertama kali dirilis pada 2013. Padahal, Iron Man 3 berhasil menciptakan tren kreatif dalam film bergenre pahlawan super dengan menggandeng Shane Black sebagai sutradara.
Iron Man 3 memiliki dialog yang apik dengan voice over yang ditampilkan secara cerdas. Terlebih, Iron Man 3 juga merupakan salah satu film MCU yang menampilkan adegan kehancuran yang menegangkan, seperti kehancuran rumah Tony Stark.
4. Avengers: Age of Ultron (2015)
Film Avengers: Age of Ultron sempat dipandang sebagai film MCU yang mengecewakan dengan skor Tomatometer yang cukup rendah. Padahal, film ini menampilkan fondasi yang membangun cerita dalam Infinity Saga.
Film ini merupakan awal mula karakter Bruce Banner berusaha mengambil kontrol atas Hulk. Upaya ini akhirnya berhasil diwujudkan dalam Avengers: Endgame. Film ini juga menampilkan indikasi pertama bahwa Captain Amerika bisa mengangkat Mjolnir (palu milik Thor), menampilkan keluarga Hawkeye hingga menunjukkan pandangan-pandangan petunjuk masa depan yang mengarah ke kejadian di Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame.
Film ini juga menjadi awal mula terjadinya ketegangan antara hubungan Tony Stark dan Steve Rogers. Ketegangan hubungan keduanya ini lalu semakin besar dan mempengaruhi hubungan para Avengers dalam Captain America: Civil War.
5. Avengers: Infinity War (2018)
Avengers: Infinity War mungkin berhasil meraih kemenangan box office dan mendapatkan sambutan baik dari kritikus. Namun, Avengers: Infinity War dinilai pantas untuk mendapatkan reputasi yang lebih baik dari ini.
Di film ini, MCU akhirnya mempertemukan penonton dengan musuh terbesar dari semua musuh yang ada dalam MCU. Thanos pun hadir sebagai karakter kompleks yang meyakini bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan galaksi adalah dengan memusnahkan setengah kehidupan di jagat raya.
Avengers: Infinity War juga menampilkan momen di mana karakter villain harus melakukan sebuah pengorbanan. Hal ini biasanya hanya diberikan pada karakter-karakter pahlawan.
Tak hanya itu, tiap karakter pahlawan dalam Avengers: Infinity War juga dihadapkan pada stuasi sulit yang memaksa mereka untuk mengambil sebuah keputusan besar demi menyelamatkan banyak orang. Terlebih, Avengers: Infinity War memiliki akhir yang sangat berbeda dengan kebanyakan film pahlawan di mana para pahlawan tidak berhasil menggagalkan rencana jahat musuh mereka.