REPUBLIKA.CO.ID, Pandemi Covid-19 memaksa orang-orang untuk beraktivitas di rumah saja. Akibatnya, aktivitas melancong pun menjadi terkendala. Berbagai tempat wisata, baik lokal maupun internasional saat ini pun ikut ditutup dan tidak menerima tamu dari mana pun.
Namun, jangan sedih. Ada beberapa museum di dunia yang memiliki fasilitas kunjungan secara virtual melalui jaringan internet. Di antaranya adalah Galleria degli Uffizi di Firenze Italia, Museum Louvre di Paris Prancis, Museum Hermitage di San Petersburg Russia, dan masih banyak lagi.
Dalam layar, para pengunjung bisa mendatangi ruangan demi ruangan di dalam museum. Pengunjung juga bisamemanfaatkan visualisasi secara 360 derajat untuk melihat setiap sudut ruangan museum, sehingga tak akan melewatkankarya-karya seni yang dipertontonkan.
Beberapa museum bisa dikunjungi secara virtual tanpadipungut biaya. Lalu, pengunjung virtual juga bisa melihatdetail karya dengan cara menyorot lebih dekat karya yang adasehingga mengetahui penjelasan yang mengiringinya. Misalnya, pada Rijks Museum di Amsterdam, Belanda, pengunjung virtual bisa mengeklik sebuah karya lukisan bersejarah dengan judul “The Syndics” yang dibuat padatahun 1662 oleh seniman Belanda bernama Rembrandt Harmenszoon van Rijn. Pada saat itu pula, pengunjung bisa membaca deskripsi karya pada bagian bawah gambar lukisannya.
Nama seniman pun bisa dieksplorasi lebih jauh. Jika pengunjung mengeklik nama seniman, akan muncul sebuahlaman yang memuat informasi mengenai profil seniman yang menghasilkan karya tersebut.
Dan yang tak kalah menarik, gambar lukisan itu bisa dilihatdengan sudut pandang yang lebih baik. Ada fitur yang dapat digunakan oleh pengunjung virtual, yang mengarahkan pengunjung untuk bisa melihat lukisan secara utuh dalam satuhalaman perangkat layar. Hal ini memberikan pengalaman yang berbeda karena pengunjung bisa melihat karya denganlebih jelas dan lebih perinci.
Selain kunjungan museum secara virtual, sebuah orkestra dari Berlin, Jerman, Berliner Philharmoniker, juga membuat konser digital yang tak biasa. Konser digital ini diadakan dengan menampilkan beberapa musisi saja dalam satupenampilan.
Konser itu dapat ditonton secara gratis untuk sekali pengeklaiman voucer. Namun, jika ingin menikmati banyak konser yang disajikan secara digital, pengunjung perlu berlangganan mulai dari harga 9,9 euro untuk tujuh hari dan150 euro untuk satu tahun.
Para pengunjung dapat memilih suguhan konser dari berbagai musisi klasik, seperti Emmanuel Pahud pada flute, AmihaiGrosz pada biola, dan Marie-Pierre Langlamet pada harpa. Tentunya, mereka memiliki jadwal manggung khusus. Hal ini pun menjadi keuntungan bagi pengunjung yang ingin memilih musisi favorit untuk mendapatkan suguhan menarik.