REPUBLIKA.CO.ID, Indonesia, menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah orang dewasa terbanyak. Tahun 2020 jumlah orang dewasa (usia di atas 60 tahun) di Indonesia diprediksi mencapai 27 juta orang.
Seiring bertambahnya usia, massa otot akan menurun secara bertahap. Dampak yang paling jelas adalah menurunnya kualitas hidup pada lansia. Hal ini disebabkan menurunnya massa otot yang secara perlahan membuat lansia mengalami imobilitas karena kekuatan ototnya melemah.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Geriatri, Dr. dr. C. Heriawan Soejono, Sp.PD., K.Ger., M.Epid., menjelaskan otot kita berperan penting untuk gerak tubuh. Usia 40 merupakan masa awal dimana orang dewasa akan kehilangan massa otot sebanyak 8 persen setiap dekadenya. Di usia ini pula mereka berisiko lebih besar mengalami keterbatasan dalam menjalankan aktifitas sehari-sehari seperti berjalan, naik tangga atau mengangkat benda di tahun-tahun berikutnya. Meskipun begitu, banyak dari kita tidak sadar bahwa menginjak usia 40 tahun, kita kehilangan 8 persen masa otot pada tiap dekadenya, lalu setelah usia 70 tahun, hal tersebut meningkat hampir dua kali lipat.
Untuk itu, menurutnya, semua orang harus bertanggung jawab pada kesehatannya sendiri. Mereka harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kekurangan massa otot. “Dimulai dari makanan yang dikonsumsi dan berusaha untuk tetap aktif,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Para lansia harus memperhatikan asupan protein harian yang diasosiasikan dengan risiko disabilitas fisik yang lebih rendah. Konsumsi protein sehari-hari haruslah cukup, berkualitas, mudah diserap dan dapat dimanfaatkan oleh tubuh, serta berfungsi untuk sintesis protein bagi otot. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa nutrisi yang lengkap dan seimbang, serta aktivitas fisik dapat membantu membalikkan atau memperlambat kelemahan fisik yang berkaitan dengan usia.
Untuk meningkatkan fungsi otot, mobilitas, dan vitalitas, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperbarui Pedoman Perawatan Terpadu untuk Orang Lanjut Usia (ICOPE) dan sangat merekomendasikan nutrisi oral tambahan dengan saran diet bagi orang dewasa yang berisiko mengalami kekurangan gizi, diiringi dengan olahraga seperti latihan kekuatan, aerobik dan keseimbangan.