Senin 18 May 2020 23:26 WIB

Ini Cara Hotel di AS Jaga Kebersihan

Barang-barang yang sulit didisinfeksi akan hilang.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Satya Festyiani
Pekerja menyiapkan kamar yang akan dihuni tamu hotel di Swiss-Belhotel Rainforest, Kuta, Badung, Bali, Kamis (9/4/2020). Sejumlah hotel di Bali menawarkan berbagai program promosi seperti potongan harga untuk menginap harian serta paket menginap mingguan dan bulanan dengan harga murah sebagai upaya untuk meningkatkan okupansi yang mengalami penurunan akibat dampak dari penyebaran COVID-19 atau virus Corona.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Pekerja menyiapkan kamar yang akan dihuni tamu hotel di Swiss-Belhotel Rainforest, Kuta, Badung, Bali, Kamis (9/4/2020). Sejumlah hotel di Bali menawarkan berbagai program promosi seperti potongan harga untuk menginap harian serta paket menginap mingguan dan bulanan dengan harga murah sebagai upaya untuk meningkatkan okupansi yang mengalami penurunan akibat dampak dari penyebaran COVID-19 atau virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa hotel di AS akan dibuka kembali untuk pelanggan. Namun, ada beberapa penyesuaian yang dilakukan. Salah satunya dalam hal kebersihan.

 
“Hotel akan memiliki lebih banyak staf pembersihan visual dan stasiun sanitasi,” kata asisten profesor di Sekolah Manajemen Perhotelan, Olahraga dan Rekreasi Hart di Universitas James Madison, Tony Kim, seperti dilansir dari CNBC.

Baca Juga

Pembersihan kamar akan lebih intens, tetapi dilakukan lebih jarang, setidaknya untuk tamu yang menginap beberapa malam. Kecuali diminta secara khusus, sebagian besar pembersihan akan dilakukan setelah tamu pergi. Beberapa hotel, seperti Best Western, menunggu 24 hingga 72 jam untuk memasuki kamar setelah tamu pergi.

Westin Houston Medical Center adalah  hotel pertama yang menggunakan robot untuk mendisinfeksi ruang tamu dan area umum. Robot-robot zapping dirancang untuk membunuh bakteri, jamur, dan virus menggunakan sinar UV. Perusahaan pembuat mengklaim robot itu terbukti mematikan virus corona.

Sementara itu, Hilton menerapkan segel pada pintu kamar tamu untuk menunjukkan bahwa kamar tersebut belum diakses sejak terakhir kali dibersihkan.

Ruangannya sendiri mungkin terlihat aneh. Barang-barang yang sulit didisinfeksi akan hilang, termasuk bantal dekoratif, syal tidur, notes, pamflet, dan pena. Minibar juga hilang. Barang-barang lainnya, seperti jubah akan tersedia berdasarkan permintaan.

Pada sisi positifnya, minuman selamat datang dan handuk tangan dingin mungkin sudah menunggu di kamar tamu, seperti yang dilakukan Sandals Resorts. Banyak hotel memberi tamu perlengkapan keamanan pribadi di dalam kamar yang dilengkapi dengan masker, desinfektan, dan tisu.

Para tamu di AMResorts yang mewah dan lengkap di Karibia dan Amerika Tengah dan Selatan akan menemukan bantal dan selimut dalam kamar yang disegel dalam kemasan vakum.

“Hotel selalu fokus pada layanan yang dipersonalisasi dan menyediakan lingkungan yang hangat dan ramah bagi para tamunya,” kata dekan School of Hotel Administration di Universitas Cornell, Kate Walsh.

Karena itu, menurut dia, kondisi ini menjadi tantangan bagi hotel untuk menyampaikan esensi keramahtamahan ketika secara sosial menjauhkan dan memutuskan tamu dari staf.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement