Selasa 12 May 2020 23:15 WIB

Pakar: Pasien Covid-19 Sembuh Berisiko Alami Paru-Paru Keras

Paru-paru mengeras atau fibrosis berisiko bagi pasien Covid-19 yang alami pneumonia.

Paru-paru mengeras atau fibrosis berisiko bagi pasien Covid-19 yang alami pneumonia (Foto: ilustrasi pasien Covid-19)
Foto: AP Photo/Pavel Golovkin
Paru-paru mengeras atau fibrosis berisiko bagi pasien Covid-19 yang alami pneumonia (Foto: ilustrasi pasien Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menduga pasien COVID-19 yang telah sembuh dari penyakit tersebut berisiko mengalami fibrosis atau paru-parunya menjadi mengeras. Hal ini bisa menurunkan fungsi dari paru-paru.

"Kalau dia tidak ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome atau pneumonia berat) sebenarnya (dia) tidak berisiko (mengalami) pulmonary fibrosis," kata dr Dianiati K Sutoyo, SpP(K) dalam Webinar Dokter Paru terkait kemungkinan kerusakan paru akibat COVID-19 di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Ia mengatakan bahwa secara teori tidak semua pasien COVID-19 akan mengalami fibrosis. Kecuali, jika pasien tersebut mengalami pneumonia berat pada saat masih menderita COVID-19.

"Walaupun demikian, akan ada juga (kemungkinan) mekanisme lain selain ARDS yang (menyebabkan) pulmonary fibrosis. Ada saja, apakah dari virusnya, apakah dari mekanisme COVID-19 atau dari hipoksianya. Jadi kita harus mengevaluasi," katanya.

Tetapi, dia menekankan bahwa seseorang dapat sangat berisiko mengalami fibrosis ketika seseorang tersebut pernah mengalami pneumonia berat. Walaupun pasien ARDS secara umum tidak semuanya akhirnya di 'longterm pulmonary fibrosis'

Sementara itu, dokter paru dr Andika Chandra Putra pada kesempatan lain mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada penelitian besar terkait dugaan terjadinya fibrosis pada pasien yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Namun, laporan penelitian dari Hong Kong menyebutkan, sepertiga dari sembilan pasien yang sembuh dari COVID-19 mengalami fibrosis yang menurunkan fungsi paru setelah mereka mengalami ARDS atau pneumonia berat.

Pada pasien yang mengalami fibrosis, secara patogenesis paru-parunya awalnya akan mengalami peradangan jika terjadi infeksi atau inflamasi. Lambat laun, alveolus pada paru-paru akan semakin menebal hingga akhirnya mengalami fibrosis atau pengerasan paru-paru.

"Saat paru-paru tersebut mengeras, kembang kempis paru juga akan menjadi terganggu, sehingga pada akhirnya menurunkan fungsi paru," ujar Andika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement