REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Mawar De Jongh kembali diarahkan oleh sutradara Hanung Bramantyo di film adaptasi "Miracle In Cell No.7" dari Korea Selatan. Sebelumnya, Mawar berakting sebagai Annelies di film "Bumi Manusia" yang juga disutradarai Hanung.
Mengenang pengalamannya di "Bumi Manusia", Mawar pernah didorong hingga jatuh oleh sang sutradara dalam satu adegan. Tujuannya, agar emosi yang diinginkan terlihat di hadapan kamera.
"Enggak didorong lagi kok, aku banyak diarahkan oleh mas Hanung, aku enggak tahu bagaimana situasi pengadilan, aku banyak dikasih gambaran tentang situasinya," kata Mawar sembari tertawa kecil dalam konferensi pers daring, Senin (11/5).
Dalam foto yang dirilis Falcon Pictures, terdapat foto adegan yang memperlihatkan Mawar berdiri di ruang persidangan bersama Vino Bastian, pemeran ayahnya. Kepopuleran "Miracle In Cell No.7" membuat film itu tak cuma diadaptasi oleh Indonesia, tapi juga oleh India, Turki dan Filipina.
Mawar sudah siap mendengar komentar orang-orang yang akan membandingkan karya tersebut dengan versi aslinya. Mawar mengatakan, yang bisa dia lakukan hanyalah berusaha memberikan yang terbaik.
"Di saat nanti ada yang membandingkan, at least aku sudah berusaha yang terbaik," ujarnya.
Bertahun-tahun lalu, Mawar adalah salah satu penonton yang mengagumi kualitas film "Miracle In Cell No.7". Sebelum peran Kartika jatuh ke tangannya, Mawar mengaku telah menonton film drama komedi itu berulang-ulang.
"Sudah berulang-ulang pas masih sekolah aku sudah nonton," kata aktris yang kini telah jadi mahasiswi.
"Miracle In Cell No.7" dibintangi oleh Vino Bastian, Bryan Domani, Mawar De Jongh, aktris cilik Graciella Abigail, Indro Warkop, Tora Sudiro, Deni Sumargo, Rigen, dan Indra Jegel. "Miracle In Cell No.7" versi Korea Selatan bercerita tentang pria difabel bernama Lee Yong-gu yang dipenjara karena dituduh membunuh. Dia berkawan baik dengan teman-teman satu sel yang membantu menyelundupkan putrinya ke penjara untuk bertemu dengan sang ayah.