REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinema keluarga 'Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah' (TETA Movie) menjadi film terakhir aktor kawakan Adi Kurdi. Adi meninggal dunia dalam usia 71 tahun pada Jumat (8/5) siang setelah berjuang melawan tumor otak.
Produser eksekutif film, Anas Syahrul Alimi, mengaku tidak menyangka TETA Movie akan menjadi sinema penghabisan Adi. Sebelum pandemi Covid-19 melanda, seharusnya film sudah tayang di bioskop mulai 16 April 2020 silam tetapi kini terpaksa ditunda.
Menurut Anas, TETA Movie menjadi semacam monumen karya bagi karier panjang Adi yang mengesankan. Mendiang aktif mendalami dunia seni peran sejak 1970-an, semula bergabung di teater lantas merambah ke sinetron dan berbagai film layar lebar.
Rumah produksi Alimi Pictures memaksudkan TETA Movie sebagai film reuni para pemeran sinetron "Keluarga Cemara". Sinema menyatukan aktor dan aktris dari sinetron tersebut, tapi dengan cerita dan nama-nama karakter yang berbeda.
Dalam film itu, Adi Kurdi kembali berakting dengan Novia Kolopaking, Ceria Hade, Annisa Fujianti, dan Pudji Lestari, yang memerankan keluarganya di sinetron lawas. Anas mengatakan, Adi cukup fit saat syuting film selama 21 hari di Sukabumi.
Pada proses pengambilan gambar akhir 2019 silam, Adi hanya beberapa kali kelelahan dan dapat kembali meneruskan akting setelah beristirahat. Peran Adi sebagai Abah di TETA Movie juga sama dengan kondisi fisiknya saat ini.
"Beliau memang punya glaukoma, penglihatannya hanya 20 persen, peran di TETA juga sebagai Abah yang tidak punya penglihatan. Bisa menyelesaikan dengan baik, karena beliau juga sangat profesional," ungkap Anas.