Ahad 03 May 2020 13:48 WIB

Mendongeng Bisa Atasi Kebosanan Anak Selama di Rumah

Mendongeng dapat mengatasi kebosanan anak dan sebagai sarana pembelajaran di rumah

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Mendongeng untuk anak. Mendongeng dapat mengatasi kebosanan anak dan sebagai sarana pembelajaran di rumah. Ilustrasi.
Foto: asklubo.com
Mendongeng untuk anak. Mendongeng dapat mengatasi kebosanan anak dan sebagai sarana pembelajaran di rumah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mendongeng bisa menjadi sarana untuk mengatasi kebosanan anak yang terus berada di rumah saja. Mendongeng sekaligus sarana mengomunikasikan kepada mereka tentang situasi yang terjadi sebagai dampak pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Nahar, Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).

"Prinsipnya dunia anak-anak adalah dunia bermain," katanya dalam konferensi pers di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ahad.

Baca Juga

Pernyataan itu disampaikan menyusul survei dari Forum Anak Nasional pada akhir Maret 2020 yang melibatkan ratusan anak di seluruh Indonesia. Survei menemukan sebagian besar anak sepakat bahwa gerakan di rumah saja merupakan gerakan yang sangat penting dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

Namun, hampir 60 persen anak merasa tidak terlalu senang saat harus menjalani proses belajar dari rumah. Data tersebut juga menunjukkan bahwa 30 persen di antaranya merasa ragu atau tidak percaya dengan informasi tentang Covid-19 yang mereka terima.

Menanggapi hal itu, Nahar mengatakan anak-anak pada prinsipnya senang bermain. Menurutnya anak-anak merasa senang ketika mereka diperbolehkan untuk belajar dari rumah sehingga memiliki banyak waktu untuk bermain. "Jadi ketika diberikan kesempatan di rumah maka senang di awal," katanya.

Namun seiring dengan tugas yang semakin banyak karena harus belajar di rumah, anak-anak merasa hal itu tidak sesuai dengan harapan mereka. Kondisi ini ditambah dengan fakta bahwa mereka tidak bisa lagi bermain di luar rumah.

Anak-anak, menurut dia, memiliki hak untuk bermain. Tetapi hak tersebut sering kali berbenturan dengan kepentingan anggota keluarga yang lain. Karena itu, gerakan di rumah saja bisa menjadi gerakan yang membosankan ketika mereka tidak mendapatkan kesempatan bermain seperti yang mereka harapkan.

"Posisi harus di rumah, kemudian mulai bosan inilah yang harus diwaspadai," jelas Nahar.

Mendongeng, terutama untuk mengomunikasikan kepada anak tentang situasi yang mengharuskan mereka untuk tetap tinggal di rumah, bisa dijadikan siasat agar anak-anak tidak bosan tetap berada di rumah. Membacakan dongeng dengan penuh variasi dan kehangatan dari orang tua juga diharapkan bisa meredam kecemasan anak terhadap situasi yang sedang terjadi akibat wabah Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement