Kamis 30 Apr 2020 03:55 WIB

Hal yang Dirindukan Nicholas Saputra dari Traveling

Nicholas Saputra cukup sering melakukan traveling.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Nicholas Saputra cukup sering melakukan traveling (Foto: aktor Nicholas Saputra)
Foto: Reuters
Nicholas Saputra cukup sering melakukan traveling (Foto: aktor Nicholas Saputra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat banyak orang tidak bisa bepergian dengan leluasa, apalagi pelesiran ke luar kota maupun luar negeri. Hal demikian cukup membuat aktor Nicholas Saputra sukar beradaptasi. Pasalnya, dia cukup sering melakukan traveling.

Saat berbincang dengan produser Mira Lesmana dalam acara "Cabin Fever", sang aktor menyampaikan hal-hal yang sangat dia sukai dari melancong. Pria 36 tahun itu menceritakan, awal hobi traveling-nya adalah rasa penasaran dari lokasi dalam film yang ditonton atau buku yang dibaca.

Baca Juga

"Ingin lihat langsung, dapat pengalaman di lokasi itu, jadi lebih banyak dimensinya. Dari situ, berkembang ke traveling yang ingin mengobservasi situasi dan kondisi kehidupan masyarakat yang berbeda-beda," kata pemeran Rangga di film AADC itu.

Nicho sangat suka sejarah dan antropologi. Setiap kali bertandang ke suatu tempat, dia belajar sejarah sekaligus mengamati budaya maupun perilaku masyarakat setempat. Tidak jarang pula Nicho mendapati pemandangan alam atau destinasi wisata yang melebihi bayangannya.

Salah satunya ketika Nicho menyambangi Taj Mahal di Agra, India. Dia sudah sering melihat foto bangunan persembahan Kaisar Shah Jahan untuk istrinya yang meninggal, Mumtaz Mahal, itu. Namun, menurut Nicho, melihatnya langsung jauh lebih menakjubkan.

Pemeran utama pria terbaik pada Festival Film Indonesia 2005 tersebut mengaku suka pelesiran ke pelosok Indonesia, tinggal bersama dan berbaur dengan masyarakat. Tidak banyak yang mengenalinya sebagai aktor sehingga dia tidak menjadi pusat perhatian.

 

"Rindu momen-momen ketika gue bisa lihat lagi kehidupan orang, interaksi, dan ekspresi mereka. Bagaimana mereka menerima gue sebagai stranger, menilai dari apa yang kita lakukan, bukan siapa kita atau apa status kita. Sangat refreshing," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement