Senin 27 Apr 2020 13:11 WIB

Disney World Siarkan Atraksi Kembang Api Happily Ever After

Disney menyebut segalanya akan berakhir happily ever after seperti kisah karakternya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Atraksi kembang api Happily Ever After disiarkan Disney World untuk menyemangati warga dunia yang tengah mengalami lockdown akibat pandemi Covid-19.
Foto: EPA
Atraksi kembang api Happily Ever After disiarkan Disney World untuk menyemangati warga dunia yang tengah mengalami lockdown akibat pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, semua taman bermain Walt Disney World di seluruh dunia sedang ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. Meski begitu, para penggemar bisa tetap menyaksikan salah satu atraksi paling ikonik Walt Disney World dari rumah mereka masing-masing.

Atraksi yang dimaksud adalah atraksi kembang api ikonik ala Disney yang bertajuk "Happily Ever After". Video baru dari atraksi kembang api ini dibuat oleh tenaga profesional dan dapat disaksikan melalui kanal Youtube Walt Disney World dan platform sosial media lainnya.

Baca Juga

Video berdurasi lebih dari 18 menit ini menampilkan atraksi kembang api yang cantik dan memanjakan mata. Melalui video ini, penggemar yang ada di seluruh dunia diharapkan bisa tetap merasakan "keajaiban" Disney dari rumah mereka masing-masing saat menjalani lockdown.

"Dan seperti kisah karakter-karakter kami, segalanya akan berakhir dengan kisah yang bahagia selamanya," ungkap para petinggi taman bermain Walt Disney World melalui pernyataan resmi seperti dilansir Ace Showbiz.

Video atraksi kembang api "Happily Ever After" ini merupakan bagian dari kampanye #DisneyMagicMoments. Kampanye ini bertujuan untuk membawa keajaiban dari taman bermain Disney ke rumah para penggemar selama periode lockdown akibat pandemi Covid-19.

Menurut Los Angeles Times, Swiss Bank UBS memberitahu klien mereka bahwa taman bermain Disney kemungkinan harus menunggu hingga 1 Januari 2021 untuk kembali membuka taman bermain mereka di Amerika Utara. Alasannya, dampak yang tersisa dari pandemi ini akan menurunkan profitabilitas bisnis tersebut secara drastis.

"Meskipun mereka kembali dibuka setelah vaksin tersedia secara luas," jelas Swiss Bank UBS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement