Kamis 23 Apr 2020 01:08 WIB

Cegah Stunting dengan Maksimalkan Pemberian ASI 

Ibu harus mendapatkan asupan makanan bergizi dari masa kehamilan sampai kelahiran.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Friska Yolandha
Seribu hari pertama kehidupan (HPK) menjadi momen emas bayi. Karena itu kaum ibu diminta memaksimalkan memberikan Air Susu Ibu (ASI) dalam jumlah mencukupi supaya bayi tidak mengalami kekerdilan (stunting) saat 1.000 HPK.
Foto: Pixabay
Seribu hari pertama kehidupan (HPK) menjadi momen emas bayi. Karena itu kaum ibu diminta memaksimalkan memberikan Air Susu Ibu (ASI) dalam jumlah mencukupi supaya bayi tidak mengalami kekerdilan (stunting) saat 1.000 HPK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seribu hari pertama kehidupan (HPK) menjadi momen emas bayi. Karena itu kaum ibu diminta memaksimalkan memberikan Air Susu Ibu (ASI) dalam jumlah mencukupi supaya bayi tidak mengalami kekerdilan (stunting) saat 1.000 HPK.

Konselor ASI dokter Ameetha Drupadi mengatakan 1.000 HPK adalah fase yang sangat penting dalam pecegahan stunting pada bayi. Karena itu ibu harus mendapatkan asupan makanan bergizi dari masa kehamilan hingga kelahiran. 

Baca Juga

"Selain itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan PBB untuk anak-anak (Unicef) merekomendasikan inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi yaitu satu jam pertama setelah lahir, kemudian memberikan ASI eksklusif dengan tidak memberikan makanan dan minuman apapun termasuk air putih dan menyusui sesuai keinginan si bayi," ujarnya saat webinar HerbaASIMOR Dexa Medica, Rabu (22/4).

Selain itu, ia meminta ibu menghindari penggunaan botol,

dot, hingga empeng saat memberikan ASI pada buah hatinya. Karena pentingnya kecukupan ASI yang diberikan pada bayi, ia merekomendasikan ibu-ibu mengkonsumsi bahan makanan yang bisa meningkatkan produksi ASI.

"Yang bisa meningkatkan ASI alami dan telah terbukti secara ilmiah yaitu daun katuk, daun torbangun, dan ikan gabus. Karena itu tiga bahan ini sangat direkomendasikan untuk menghasilkan ASI," ujarnya.

Bahkan menurut penelitian, dia melanjutkan, ikan gabus merupakan ikan air tawar yang dapat memberikan nutrisi penting untuk membantu pertumbuhan anak. Sementara daun katuk direkomendasikan karena terbukti meningkatkan produksi ASI, dan daun torbangun yang tinggi kadar zinc, zat besi, kalium, dan magnesium dapat berpengaruh dalam meningkatkan berat badan bayi.

Di satu sisi dia meminta suami atau ayah sang bayi memiliki pengetahuan luas tentang keuntungan menyusui. Sang ayah juga diminta dekat dengan anaknya.

Sementara itu peneliti lembaga riset obat modern sekaligus Executive Director Dexa Laboratories dokter Raymond R Chandrawinata menambahkan, tiga bahan tersebut terbukti punya efek yang baik sekali untuk meningkatkan ASI. Ini berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pihaknya dan diperoleh hasil daun katuk memberikan peningkatan signifikan ekspresi gen prolaktin dan oksitosin.

"Dua hormon ini berperan dalam prses menyusui sehingga dapat meningkatkan produksi ASI," katanya.

Sedangkan daun torbangun, dia melanjutkan, mengandung steroid dan polifenol yang dapat meningkatkan kadar prolaktin dan meningkatkan aktivitas sel epitel dan metabolisme kelenjar susu. Sehingga, ia menyebutkan produksi ASI bisa meningkat 65 persen tanpa mengubah kualitasnya. 

Bahan terakhir, ia menambahkan, striatin yang ada di ikan gabus ini malah meningkatkan hormon proatin dan oksitosin dan efeknya produksi ASI bisa meningkat. Tidak hanya itu, ia menyebutkan ikan gabus juga mempercepat proses penyembuhan setelah operasi Caesar yang biasanya dialami ibu-ibu setelah melahirkan. Jika tiga bahan ini dikonsumsi, ia mengaku tidak ada efek samping.

"Selama ini belum ada efek samping. Jadi kalau kita melakukan penelitian ini tidak ada satupun laporan efek samping pemakaian bahan-bahan itu baik dilaporkan langsung maupun hasil eksperimen trial kami," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement